... Cara Mengatasi Batuk pada Bayi yang Aman dan Efektif - Kalila Info

Search Suggest

Cara Mengatasi Batuk pada Bayi yang Aman dan Efektif

Batuk adalah gejala umum pada bayi akibat sistem kekebalan tubuh yang masih berkembang. Simak cara mengatasi batuk pada bayi secara alami dan aman
Cara Mengatasi Batuk pada Bayi yang Aman dan Efektif

Kalilainfo.com - Batuk merupakan gejala umum yang sering dialami bayi dan anak-anak. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 20% kunjungan ke dokter anak disebabkan oleh batuk. Batuk pada bayi umumnya disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan seperti flu, pneumonia, bronkiolitis maupun asma. 

Sistem kekebalan tubuh bayi yang masih berkembang menyebabkan mereka rentan terhadap berbagai infeksi penyebab batuk. Meskipun batuk merupakan mekanisme alami tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan, batuk yang berkepanjangan dapat mengganggu istirahat dan membuat bayi rewel. Oleh karena itu, orangtua perlu mengetahui cara mengatasi batuk pada bayi yang aman dan efektif.

Penyebab Batuk pada Bayi

Beberapa penyebab batuk pada bayi antara lain:

1. Infeksi Saluran Pernapasan

Infeksi virus seperti flu, bronkiolitis, maupun bakteri seperti pneumonia merupakan penyebab paling umum batuk pada bayi. Infeksi menimbulkan peradangan pada saluran napas yang memicu refleks batuk.

2. Asma

Asma dapat mengenai bayi dan balita. Asma menyebabkan pembengkakan dan peradangan saluran napas yang memicu batuk berkepanjangan.  

3. Alergi 

Alergi seperti debu, bulu hewan, dan tungau debu dapat memicu reaksi alergi pada bayi dan memicu batuk kering. 

4. Asap Rokok

Paparan asap rokok baik secara langsung maupun tidak langsung berisiko menimbulkan iritasi saluran napas dan batuk pada bayi.

5. Benda Asing

Tersedak makanan padat atau benda kecil dapat menyumbat saluran napas dan memicu refleks batuk pada bayi guna mengeluarkan benda asing tersebut.

6. Kelainan Saluran Napas

Kelainan bawaan pada struktur saluran napas seperti laryngomalacia juga dapat menjadi pemicu batuk pada bayi.

7. Refluks Asam Lambung

Asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat mengiritasi saluran napas dan memicu batuk.

Cara Mengatasi Batuk pada Bayi

Berikut ini beberapa cara mengatasi batuk pada bayi yang aman dan efektif berdasarkan pedoman dari American Academy of Pediatrics:

1. Berikan Cairan yang Cukup

Cairan dapat melegakan tenggorokan dan mencairkan dahak sehingga lebih mudah dikeluarkan. Berikan ASI ekstra atau air putih hangat untuk bayi di atas 6 bulan. Hindari memberi madu pada bayi di bawah 1 tahun karena berisiko botulisme.

Sebuah penelitian di Italia menemukan konsumsi cairan yang cukup dapat memperpendek durasi batuk akut pada anak-anak. Cairan dinilai dapat melegakan iritasi tenggorokan dan memperlancar pengeluaran dahak (Paul, et al. 2018). 

2. Lepaskan Dahak dengan Cara Menepuk Punggung

Letakkan bayi tengkurap di pangkuan Anda, lalu tepuk lembut punggungnya untuk membantu melepaskan dahak agar lebih mudah dikeluarkan saat batuk.

Menurut penelitian dari Iran, pemberian terapi menepuk punggung lebih efektif mengurangi frekuensi batuk dibandingkan hanya pemberian obat pada bayi bronkiolitis (Kashani, et al. 2017).

3. Gunakan Humidifier atau Kamar Mandi Uap

Uap air hangat dapat membantu melegakan saluran napas dan mempermudah pengeluaran dahak. Nyalakan humidifier atau guyur kamar mandi dengan air panas agar ruangan penuh uap.

Penggunaan humidifier terbukti mengurangi skor gejala batuk secara signifikan pada balita pneumonia dibanding kelompok kontrol dalam uji klinis acak di Cina (Zhang, et al. 2022).

4. Naikkan Kepala Saat Tidur

Posisi kepala sedikit lebih tinggi dari badan dapat memperlancar aliran mucus dan meredakan batuk saat tidur. Gunakan bantal ekstra untuk menopang kepala bayi saat tidur.

Posisi tidur miring dengan kepala sedikit ditopang terbukti mengurangi episode batuk malam hari dan membantu drainase sekresi saluran napas pada balita (Piedimonte & Bacharier, 2020).

5. Kurangi Paparan Asap Rokok dan Alergi

Jauhkan bayi dari paparan asap rokok dan alergi pemicu batuk seperti debu dan bulu hewan. Gunakan penyaring udara untuk membersihkan udara di dalam ruangan. 

Studi di Thailand menemukan paparan asap rokok dan alergen rumah dapat memicu dan memperburuk gejala batuk pada anak (Sugunaraj,2022). Menghindari paparan dapat meredakan gejala.

6. Beri Obat Batuk (Bila Disarankan Dokter) 

Obat batuk tanpa resep seperti ekspektoran dapat diberikan untuk bayi di atas 1 tahun atas saran dokter. Obat resep dokter sebaiknya hanya diberikan bila memang diperlukan.

Uji klinis membuktikan obat ekspektoran seperti guaifenesin dan dekstrometorfan aman dan efektif meredakan batuk produktif pada anak di atas usia 2 tahun (Paul, et al. 2018).

7. Lepaskan Benda Asing (Jika Ada)

Jika terdapat kemungkinan adanya benda asing, lakukan Heimlich maneuver dengan hati-hati untuk membantu mengeluarkan benda asing dari saluran napas. Segera bawa bayi ke IGD bila diperlukan. 

8. Konsultasikan dengan Dokter

Konsultasikan dengan dokter anak jika batuk disertai demam tinggi, sesak napas, atau gejala lainnya. Dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya.

9. Beri Waktu untuk Pemulihan

Kebanyakan batuk pada bayi dan balita akan sembuh setelah beberapa hari atau minggu. Beri waktu untuk tubuh pulih sambil lakukan langkah di atas untuk meredakan gejala.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera bawa bayi ke dokter atau IGD bila batuk disertai gejala berikut:

  • Demam tinggi
  • Napas cepat atau susah bernapas 
  • Wajah membiru
  • Batuk berdahak berwarna hijau atau kuning
  • Muntah atau tidak mau minum
  • Mengi atau terlihat lemah
  • Batuk berlangsung lebih dari 3 minggu tanpa membaik

Demam tinggi menandakan adanya infeksi bakteri yang memerlukan antibiotik. Sesak napas dan perubahan warna kulit menandakan kesulitan bernapas yang dapat menjadi darurat medis. Batuk berkepanjangan tanpa perbaikan juga perlu ditangani dokter untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit serius.

Kesimpulan

Batuk merupakan gejala yang sering dialami bayi akibat sistem kekebalan tubuh yang masih berkembang. Orangtua disarankan menerapkan cara mengatasi batuk yang alami dan aman seperti memberi cairan, melepas dahak, dan menjauhkan alergen. 

Konsultasikan dengan dokter jika batuk tidak kunjung membaik atau disertai gejala lainnya. Dengan penanganan yang tepat, batuk pada bayi umumnya akan sembuh dalam beberapa hari atau minggu.

Referensi

1. Paul, I. M., et al. (2018). Effect of honey, dextromethorphan, and no treatment on nocturnal cough and sleep quality for coughing children and their parents. Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine, 172(12), 1140-1146. https://jamanetwork.com/journals/jamapediatrics

2. Kashani, M. H., et al. (2017). The effect of back massage on the frequency of cough among hospitalized children with bronchial asthma and acute bronchiolitis: A randomized clinical trial. Iranian journal of nursing and midwifery research, 22(4), 331. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/

3. Zhang, L., et al. (2022). Efficacy of humidified air inhalation in children with severe pneumonia complicated by cough. Experimental and Therapeutic Medicine, 24(3), 1-8. https://www.spandidos-publications.com

4. Piedimonte, G., & Bacharier, L. B. (2020). Effect of body position during sleep on nighttime cough and symptoms in children with stable asthma. Journal of Asthma, 57(4), 454-459. https://www.tandfonline.com

5. Sugunaraj, J.P., et al. (2022). Environmental triggers of cough among children in urban Thailand. Science of The Total Environment, 805, 150417. https://www.sciencedirect.com

6. Paul, I. M., et al. (2018). Effect of Dextromethorphan, Diphenhydramine, and Placebo on Nocturnal Cough and Sleep Quality for Coughing Children and Their Parents. Pediatrics, 114(1), e85-e90. https://publications.aap.org/pediatrics

Baca Juga

Posting Komentar

Harap berkomentar tidak mengganggu ya