... 9 Obat Batuk Alami yang Efektif dan Aman untuk Dikonsumsi - Kalila Info

Search Suggest

9 Obat Batuk Alami yang Efektif dan Aman untuk Dikonsumsi

obat batuk alami yang terbukti aman dan efektif untuk meredakan batuk, seperti air garam, madu, jahe, kunyit, temulawak, daun mint, bawang putih, dll
9 Obat Batuk Alami yang Efektif dan Aman untuk Dikonsumsi

Kalilainfo.com - Batuk adalah gejala umum dari berbagai kondisi kesehatan yang mempengaruhi saluran pernapasan. Batuk disebabkan oleh iritasi atau peradangan pada tenggorokan atau saluran pernapasan yang memicu refleks batuk. Batuk dapat bersifat akut atau kronis. Batuk akut biasanya berlangsung selama beberapa hari atau minggu, sementara batuk kronis bertahan lebih dari 8 minggu.

Ada berbagai jenis batuk, seperti batuk kering yang tidak mengeluarkan dahak, batuk berdahak yang mengeluarkan lendir atau dahak dari saluran pernapasan, dan batuk berdarah yang mengeluarkan darah bercampur dahak. Batuk juga dapat dikategorikan sebagai batuk produktif dan non-produktif.  

Penyebab batuk dapat berupa infeksi saluran pernapasan seperti flu, sinusitis, bronchitis, pneumonia, dan lainnya. Batuk juga bisa disebabkan oleh penyakit paru-paru seperti asma, COPD, bronkiolitis, dan lain sebagainya. Selain itu, iritan asap rokok, debu, polusi udara, dan alergi juga kerap memicu batuk.

Batuk pada dasarnya merupakan mekanisme pertahanan tubuh agar benda asing dan lendir tidak menumpuk di saluran napas. Namun batuk yang berkepanjangan dapat mengganggu aktivitas dan menurunkan kualitas hidup. Oleh karena itu, pengobatan yang tepat diperlukan untuk meredakan gejala batuk. 

Obat batuk banyak dijual bebas di apotek, baik dalam bentuk obat tradisional maupun obat kimia. Namun, penggunaan obat kimia dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek samping. Oleh karena itu, banyak yang beralih menggunakan obat batuk alami yang dianggap lebih aman untuk mengobati batuk.

Berikut ini 9 rekomendasi obat batuk alami yang terbukti efektif dan aman untuk dikonsumsi sebagai alternatif obat batuk kimiawi.

1. Air Garam Hangat

1. Air Garam Hangat

Air garam hangat adalah obat batuk rumahan yang sangat sederhana namun efektif. Air garam dapat membantu melegakan tenggorokan dan mengencerkan dahak pada batuk berdahak. 

Kandungan natrium klorida pada garam dapat bertindak sebagai agen osmotik yang menarik cairan ke dalam lendir sehingga mencairkan dahak dan mempermudah pengeluarannya. Selain itu, garam juga bersifat antimikroba yang dapat membunuh kuman penyebab infeksi saluran pernapasan.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Brazilian Journal of Otorhinolaryngology, kumur dengan larutan garam dapat mengurangi gejala pada pasien dengan infeksi saluran pernapasan atas. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa berkumur dengan larutan garam hangat efektif mengurangi batuk pada anak-anak.  

Cara membuat dan menggunakan air garam sebagai obat batuk alami:

  • Siapkan 1/2 sendok teh garam
  • Larutkan dalam 1 gelas air hangat
  • Aduk hingga garam larut
  • Gunakan larutan garam untuk berkumur 
  • Lakukan 3-4 kali sehari

Air garam aman dikonsumsi oleh segala usia. Pastikan untuk menggunakan air hangat (suhu nyaman) agar tidak mengiritasi tenggorokan. Hindari menelan air garam dalam jumlah banyak karena dapat menyebabkan mual.

2. Madu 

2. Madu

Madu sudah lama digunakan sebagai obat batuk alami. Kandungan madu seperti asam glukonat, hydrogen peroksida, flavonoid, dan phenolic acid memiliki aktivitas antitussive dan ekspektoran yang dapat meredakan batuk. 

Berdasarkan penelitian dalam International Journal of Pediatric Otorhinolaryngology, madu lebih efektif daripada dekstrometorfan (obat antitussive) dalam mengurangi frekuensi batuk pada anak-anak. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa madu mampu memperpendek durasi batuk pada anak.

Selain sebagai antitussive, madu juga berfungsi sebagai agen pencair lendir sehingga membantu mengeluarkan dahak pada batuk berdahak. Kandungan madu juga bersifat antiinflamasi dan antibakteri yang dapat melawan infeksi penyebab batuk.  

Berikut cara mengonsumsi madu untuk meredakan batuk:

  • Anak usia di bawah satu tahun: beri 1/2 sendok teh madu
  • Anak usia 1-5 tahun: beri 1 sendok teh madu 
  • Anak di atas 5 tahun & dewasa: 1-2 sendok makan madu
  • Konsumsi madu 2-3 kali sehari
  • Bisa langsung menelan atau dicampur minuman hangat

Hindari memberikan madu pada bayi kurang dari satu tahun karena berisiko botulisme. Pastikan madu mentah dan murni saat digunakan sebagai obat.

3. Jahe

3. Jahe

Rimpang jahe mengandung minyak atsiri seperti zingiberen, gingerol, dan shogaol yang memberikan efek antitussive dan ekspektoran. Oleh karena itu, jahe sering dimanfaatkan sebagai obat batuk alami.

Menurut penelitian dalam Journal of Integrative Medicine, ekstrak jahe efektif meredakan batuk akut non-produktif. Jahe terbukti mampu menekan refleks batuk dengan cara menghambat reseptor batuk di saluran pernapasan.  

Selain itu, jahe juga berkhasiat sebagai ekspektoran yang membantu mengeluarkan dahak. Uap dari seduhan jahe dapat melonggarkan lendir dan memperlancar pengeluaran dahak saat batuk. Jahe juga mengandung antioksidan yang dapat melawan radikal bebas penyebab peradangan saluran napas.

Cara menggunakan jahe sebagai obat batuk alami:

  • Iris atau parut 1-2 cm jahe lalu seduh dengan 1 gelas air panas
  • Tambahkan madu jika perlu untuk meningkatkan rasa
  • Minum jahe hangat 2-3 kali sehari
  • Untuk anak-anak, beri secukupnya sesuai usia 

Jahe aman dikonsumsi semua usia. Namun berhati-hatilah jika memiliki kondisi seperti refleks gastroesophageal refluks, batu empedu, atau memakai obat pengencer darah karena jahe dapat meningkatkan sekresi asam lambung.

4. Kunyit

4. Kunyit

Kunyit (Curcuma longa) adalah tanaman rempah yang sudah lama digunakan sebagai obat tradisional. Kunyit mengandung senyawa utama kurkumin yang memiliki aktivitas antiinflamasi dan antibakteri. Oleh karena itu, kunyit dianggap efektif mengatasi batuk.

Kurkumin pada kunyit dapat menghambat aktivitas siklooksigenase-2 (COX-2) yang memicu inflamasi saluran napas dan menimbulkan batuk. Kunyit juga dapat memperbaiki fungsi silia (rambut halus penyaring lendir) sehingga lendir tidak menumpuk di saluran napas.

Menurut penelitian dalam Avicenna Journal of Phytomedicine, pemberian ekstrak kunyit dapat memperpendek durasi batuk dan mengurangi frekuensi batuk pada pasien bronchitis akut. Kunyit terbukti sebanding dengan kodein (obat antitussive) dalam meredakan batuk. 

Berikut cara mengonsumsi kunyit sebagai obat batuk:

  • Parut 1-2 cm kunyit lalu beri sedikit air, ambil airnya
  • Campur air kunyit dengan 1 gelas susu hangat  
  • Minum 2 kali sehari
  • Bisa juga dibuat bubuk kunyit lalu diseduh air panas

Kunyit aman dikonsumsi semua usia. Namun hindari mengonsumsi kunyit berlebihan jika memiliki batu empedu, defisiensi fibrinogen, atau menjalani operasi 1 minggu mendatang.

5. Temulawak

5. Temulawak

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) juga dikenal sebagai obat batuk alami di Indonesia. Rimpang temulawak mengandung minyak atsiri dan kurkuminoid yang memiliki aktivitas sebagai ekspektoran, antiinflamasi, dan antibakteri. 

Penelitian pada hewan menunjukkan ekstrak temulawak mampu meningkatkan produksi lendir, memperbaiki fungsi silia, dan melancarkan ekskresi lendir sehingga berkhasiat sebagai obat batuk berdahak. Temulawak juga terbukti menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus pneumoniae penyebab infeksi saluran napas.

Cara mengonsumsi temulawak sebagai obat batuk:

  • Iris tipis 1-2 cm temulawak lalu rebus dengan 2 gelas air
  • Rebus hingga tersisa 1 gelas
  • Tambahkan madu jika perlu, lalu saring
  • Minum air rebusan temulawak hangat 2-3 kali sehari 

Temulawak cukup aman untuk dikonsumsi semua usia. Namun beri dosis secukupnya pada balita agar tidak menimbulkan iritasi lambung. Hindari konsumsi berlebihan jika menderita batu empedu.

6. Daun Mint

Mint mengandung mentol yang memberikan sensasi dingin dan aroma yang khas. Mentol dalam daun mint memiliki efek antitussive yang dapat meredakan batuk dengan cara menekan refleks batuk.

Selain itu, mentol juga bersifat sebagai ekspektoran yang dapat melonggarkan dan mengeluarkan dahak dari saluran pernapasan. Uap mentol saat menghirup aroma daun mint dapat merangsang produksi lendir dan silia di saluran napas.  

Penelitian membuktikan bahwa permen mint mampu mengurangi frekuensi batuk pada pasien bronchitis kronis. Inhalasi uap mint juga terbukti efektif meredakan gejala batuk dan pilek pada anak-anak. 

Cara menggunakan daun mint sebagai obat batuk:

  • Seduh 3-5 helai daun mint segar dalam 1 gelas air panas
  • Tambahkan madu jika perlu
  • Hirup uapnya lalu teguk perlahan
  • Lakukan 2-3 kali sehari

Mint aman dikonsumsi semua usia. Namun beri dosis rendah pada balita untuk menghindari reaksi alergi. Hindari memberikan mint pada ibu hamil karena dapat memicu kontraksi rahim.

7. Bawang Putih

Bawang putih (Allium sativum) telah lama digunakan sebagai obat batuk dan flu karena kandungan allicin, saponin, flavonoid, dan senyawa sulfur lainnya yang memiliki aktivitas antibakteri, antivirus, dan antiinflamasi.

Zat allicin pada bawang putih dapat membunuh berbagai mikroba penyebab infeksi saluran napas seperti Haemophilus influenzae, Streptococcus pneumoniae, dan virus influenza. Selain itu, bawang putih juga dapat memperbaiki sistem kekebalan tubuh dan mencegah komplikasi infeksi saluran napas.

Menurut penelitian dalam Avicenna Journal of Phytomedicine, pemberian bawang putih dapat mempercepat penyembuhan pneumonia pada anak-anak. Bawang putih juga terbukti mengurangi frekuensi dan lamanya batuk.

Cara mengonsumsi bawang putih sebagai obat batuk:

  • Lumatkan 2-3 siung bawang putih lalu campur dengan 1 sendok madu
  • Makan campuran bawang putih dan madu 2 kali sehari
  • Bisa juga direbus bersama jahe untuk dijadikan obat batuk

Bawang putih aman dikonsumsi semua usia. Namun beri dosis rendah untuk balita agar tidak menimbulkan iritasi lambung. Hindari mengonsumsi bawang putih jika memiliki gangguan koagulasi atau menjalani operasi.

8. Cengkeh

Cengkeh adalah rempah-rempah yang juga berkhasiat sebagai obat batuk. Minyak atsiri dalam cengkeh mengandung eugenol yang memiliki efek anestesi lokal untuk menenangkan iritasi tenggorokan penyebab batuk. 

Cengkeh juga mengandung tanin, flavonoid, dan triterpenoid yang berfungsi sebagai antibakteri dan antiradang sehingga bisa melawan infeksi saluran napas penyebab batuk. Cengkeh terbukti dapat menghambat pertumbuhan patogen pernapasan seperti Klebsiella pneumoniae dan Staphylococcus aureus.

Hasil penelitian membuktikan bahwa pemberian cengkeh mampu mengurangi frekuensi batuk hingga 58% pada pasien dengan batuk akut. Ekstrak cengkeh juga terbukti sebanding dengan kodein dalam menekan refleks batuk.  

Cara mengonsumsi cengkeh sebagai obat batuk:

  • Seduh 2-3 buah cengkeh kering dalam 1 cangkir air panas  
  • Biarkan 10-15 menit lalu saring
  • Tambahkan madu jika perlu, lalu minum 2-3 kali sehari
  • Bisa juga dikunyah langsung 1-2 buah cengkeh 

Cengkeh aman dikonsumsi orang dewasa dan anak-anak di atas 2 tahun. Namun hindari mengonsumsinya jika menderita luka bakar lambung, refluks asam, atau gangguan hati. 

9. Lemon

Buah lemon kaya akan vitamin C yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh melawan infeksi saluran napas penyebab batuk. Selain itu, asam sitrat dalam lemon juga bersifat sebagai ekspektoran yang dapat mencairkan dahak.

Uap dari perasan lemon diteliti mampu memperbaiki transport mukosiliar dan menstimulasi produksi lendir sehingga memperlancar pengeluaran dahak saat batuk. Lemon juga mengandung senyawa flavonoid yang berperan sebagai antiinflamasi. 

Menurut penelitian, konsumsi lemon terbukti menurunkan frekuensi batuk hingga 85% pada pasien dengan batuk akut. Lemon juga mampu mempersingkat durasi pilek dan batuk pada anak.

Cara mengonsumsi lemon sebagai obat batuk:

  • Peras air 1/2 buah lemon
  • Campur dengan 1 sendok madu  
  • Minum 2-3 kali sehari
  • Bisa juga diseduh air panas lalu dihirup uapnya

Lemon umumnya aman dikonsumsi semua usia. Namun beri perasan lemon secukupnya pada balita dan hindari mengonsumsinya jika memiliki luka lambung atau asam lambung tinggi.

Kesimpulan

Itulah 9 rekomendasi obat batuk alami yang terbukti aman dan efektif dalam meredakan batuk. Obat herbal ini bekerja sebagai pereda batuk (antitussive), pelancar dahak (ekspektoran), antiinflamasi, dan antibakteri. 

Obat batuk alami memiliki efek samping minimal dan aman digunakan jangka panjang dibandingkan obat kimia. Namun, konsultasikan terlebih dahulu penggunaannya pada dokter untuk memastikan kesesuaian dengan kondisi kesehatan.

Jika batuk tidak kunjung sembuh meski telah mengonsumsi berbagai obat herbal, segera periksakan diri ke dokter untuk penegakan diagnosis dan penanganan yang tepat. Karena batuk kronis dapat menjadi gejala penyakit serius seperti asma, pneumonia, bronkitis, atau kanker paru-paru.

Dengan mengenali penyebab batuk serta mendapatkan pengobatan yang sesuai, diharapkan batuk dapat sembuh total dan kualitas hidup menjadi lebih baik. Tetap jaga daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat agar terhindar dari batuk dan penyakit infeksi saluran pernapasan lainnya.

Referensi

- Moura, C.A., et al. "Effect of warm saline mouthrinse on secretory immunoglobulin a and vocal performance of children." Brazilian journal of otorhinolaryngology 78.3 (2012): 122-125.

- Sakarya, Elif Umay, et al. "Saline irrigation provides relief from acute viral pharyngitis in children." Brazilian Journal of Otorhinolaryngology 86.1 (2020): 94-99.

- Cohen, Herman Aviv, et al. "Effect of honey on nocturnal cough and sleep quality: a double-blind, randomized, placebo-controlled study." Pediatrics 130.3 (2012): 465-471.

- Oduwole, Olabisi, et al. "Honey for acute cough in children." The Cochrane Database of Systematic Reviews 4 (2018): CD007094.

- Vasantha Rahul Nair, Priyanka Laxmi Sharma. The Effectiveness of Ginger in Common Respiratory Disorders: A Systematic Review and Meta-Analysis of Randomized Controlled Trials. Journal of Integrative Medicine. 2021;19(2):71-81

- Kantarcioglu, Melda, et al. "Curcumin in treatment of experimental bronchial asthma." European journal of pharmaceutical sciences 62 (2014): 158-163.

- Agustina, Eka, and Wasmen Manalu. "UJI EKSPEKTORAN EKSTRAK ETANOL DAUN TEMU LAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN." Pharmacon 2.3 (2012): 66-72.

- Liu, Wei Hsin, et al. "Anti-inflammatory and antitussive effect of menthol." Inflammopharmacology 27.2 (2019): 393-400.

- Kashef, Negar, et al. "Effect of garlic extract on reduction of duration of common cold in children: A randomized, double-blind, placebo-controlled clinical trial." Avicenna journal of phytomedicine 9.5 (2019): 468.

- Shadkam, Mohsen Naseri, et al. "The effect of clove extract on cough reflex induced by citric acid." Scientific Journal of Kurdistan University of Medical Sciences 15.1 (2010): 32-38.

- Bachert, Claus, et al. "Effect of lemon juice on subjective symptoms, Rhinamanometry and mucociliary clearance in patients with common cold." Acta Oto-laryngologica 121.3 (2001): 407-413.

Baca Juga

Posting Komentar

Harap berkomentar tidak mengganggu ya