... 5 Strategi Bisnis Efektif di Era Digitalisasi - Kalila Info

Search Suggest

5 Strategi Bisnis Efektif di Era Digitalisasi

Revolusi industri 4.0 dan kemajuan digital telah mengubah landscape bisnis. Agar tetap kompetitif, perusahaan perlu menerapkan strategi bisnis efektif
5 Strategi Bisnis Efektif di Era Digitalisasi

Kalilainfo.com - Revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan kemajuan teknologi digital, internet, dan otomatisasi telah mengubah landscape bisnis secara signifikan. Digitalisasi memengaruhi seluruh aspek bisnis mulai dari model bisnis, interaksi dengan pelanggan, hingga proses operasional perusahaan.

Menurut riset dari Bain & Company tahun 2022, diperkirakan bahwa digital economy Indonesia tumbuh 3 kali lipat dalam 5 tahun terakhir menjadi nilai 144 miliar dolar AS pada tahun 2021. Angka ini diperkirakan akan terus bertumbuh hingga mencapai 300 miliar dolar AS di tahun 2025 mendatang.

Pertumbuhan nilai ekonomi digital yang begitu pesat menunjukkan bahwa bisnis konvensional perlu beradaptasi agar tidak tertinggal. Perusahaan perlu menerapkan strategi bisnis efektif agar tetap kompetitif dan sustainable di tengah gelombang digitalisasi saat ini.

Pentingnya Strategi Efektif dalam Menghadapi Digitalisasi 

Strategi bisnis yang efektif sangat dibutuhkan bagi perusahaan agar tidak ketinggalan dan bahkan ‘tergilas’ oleh perubahan yang sangat cepat akibat digitalisasi. 

Beberapa tantangan yang muncul di era digital antara lain persaingan global yang makin ketat, perilaku konsumen yang berubah drastis, serta munculnya model-model bisnis baru yang disruptif.

Oleh karena itu, diperlukan strategi bisnis baru yang lebih lincah, gesit, dan responsif terhadap kemajuan teknologi serta permintaan pasar yang sangat dinamis.

Penerapan strategi yang tepat dapat membantu perusahaan meraih peluang baru, meningkatkan daya saing, hingga membuka potensi pertumbuhan bisnis yang eksponensial di era digital ini.  

Berikut adalah 5 strategi bisnis efektif yang dapat diterapkan perusahaan di era digitalisasi saat ini:

Strategi Pertama: Memahami Pasar Digital

Strategi Pertama Memahami Pasar Digital

A. Mengidentifikasi Karakteristik Pasar Digital

Langkah pertama adalah memahami bagaimana digitalisasi telah mengubah karakteristik pasar dan perilaku konsumen. 

Beberapa perubahan mendasar antara lain:

1. Interaksi maya menggantikan interaksi fisikal

Aktivitas perdagangan dan bisnis banyak yang pindah ke dunia online, marketplace digital, hingga media sosial.

2. Kemudahan akses informasi 

Informasi mengenai produk, harga, promosi, dan ulasan tersedia sangat melimpah secara online. Hal ini memengaruhi keputusan pembelian konsumen.

3. Personalisasi produk & pengalaman

Konsumen digital lebih menginginkan personalisasi dan pengalaman belanja yang dipersonalisasi sesuai kebutuhan mereka.

4. Otomasi proses bisnis

Banyak proses manual yang sebelumnya memakan waktu bisa diotomatiskan dengan software dan teknologi seperti AI.

5. Perilaku konsumen yang dinamis

Selera dan perilaku konsumen digital cenderung sangat dinamis, cepat berubah dan sulit diprediksi.

B. Menganalisis Tren dan Perubahan Perilaku Konsumen

Setelah memahami karakteristik dasar pasar digital, langkah berikutnya perusahaan perlu merespons tren dan perubahan perilaku konsumen di dunia digital, seperti:

  • Pesatnya pertumbuhan mobile commerce, mayoritas aktivitas konsumen dilakukan via perangkat mobile.
  • Media sosial seperti Instagram, TikTok, Youtube sebagai sumber informasi dan mempengaruhi keputusan pembelian.
  • Preferensi pembayaran non-tunai seperti e-wallet dan QRIS yang lebih praktis dan aman.
  • Permintaan fast delivery dan instant services karena tingkat kesibukan dan ekspektasi konsumen yang lebih tinggi. 
  • Personalisasi produk melalui customization, subscriptions box dan rekomendasi berbasis algoritma dan AI.

Dengan memahami tren terkini ini, perusahaan bisa menentukan strategi yang relevan dalam merespons kebutuhan konsumen digital saat ini.

C. Menentukan Segmentasi Pasar yang Relevan

Di era digital, perusahaan dituntut lebih jeli dalam menentukan segmentasi pasarnya.

  • Beberapa contoh segmentasi pasar di era digital:
  • Berdasarkan intensitas & aktivitas digital: heavy users, moderate users dan light users.
  • Berdasarkan demografi: usia muda lebih digitally-native dibanding usia tua.  
  • Berdasarkan perilaku: konsumen yang lebih responsif terhadap digital marketing atau tidak.
  • Berdasarkan minat: foodies, travelers, fashionistas, tech geeks yang mayoritas aktif secara digital.

Dengan segmentasi yang tepat, perusahaan bisa lebih fokus dalam memberikan pengalaman positif kepada customer yang paling potensial dan menguntungkan.

Strategi Kedua: Memaksimalkan Kehadiran Online

Strategi Kedua Memaksimalkan Kehadiran Online

Selain memahami pasar digital, langkah penting berikutnya adalah memastikan perusahaan memiliki kehadiran online yang kuat dan konsisten di berbagai platform digital:  

A. Membangun Website yang Responsif dan User-Friendly 

Website resmi perusahaan berperan sebagai hub informasi produk, brand dan pelayanan kepada pelanggan digital. Oleh karena itu, desain website perlu responsif agar mudah dibuka dari desktop maupun mobile.

User experience perlu diperhatikan agar pengunjung bisa dengan mudah menemukan info yang dicari serta melakukan konversi seperti registrasi dan pembelian.

Fitur chatbots dan artificial intelligence juga bisa diterapkan pada website untuk melayani customer lebih interaktif.

B. Mengoptimalkan Kehadiran di Media Sosial   

Platform media sosial sangat efektif untuk awareness, engagement dan lead generation bagi brand. 

Beberapa strategi optimalisasi media sosial antara lain:

  • Aktif membuat konten menarik dan konsisten sesuai persona brand di platforms seperti Instagram, Facebook, Youtube, Twitter dll.
  • Melakukan advertising dan kolaborasi dengan influencer untuk meningkatkan awareness dan reach.
  • Memanfaatkan analytics untuk memahami konten dan waktu terbaik dalam meningkatkan engagement. 
  • Jalin interaksi dan respon feedback follower untuk memperkuat hubungan dengan komunitas digital.

C. Menerapkan SEO untuk Meningkatkan Visibilitas Online

Search Engine Optimization (SEO) memainkan peranan vital dalam memastikan website dan konten digital perusahaan muncul di halaman hasil pencarian Google.

Beberapa teknik SEO yang bisa dilakukan antara lain:

  • Optimalisasi kata kunci yang relevan pada content
  • Memperbanyak backlinks berkualitas yang mengarah ke website perusahaan 
  • Memastikan website mobile-friendly
  • Membuat konten secara rutin dan konsisten
  • Memanfaatkan alt text dan caption yang strong untuk gambar dan multimedia

Penerapan SEO yang maksimal dapat meningkatkan brand awareness, traffik, dan potensi konversi secara signifikan dengan biaya yang relatif murah.

Strategi Ketiga: Menggunakan Data untuk Pengambilan Keputusan

Strategi Ketiga Menggunakan Data untuk Pengambilan Keputusan

Data memainkan peranan yang sangat vital dalam menjamin kesuksesan implementasi strategi bisnis di era digital.

Beberapa pemanfaatan data dalam bisnis digital antara lain:

A. Mengumpulkan dan Menganalisis Data Pelanggan

Dengan menerapkan customer relationship management (CRM) system dan analytics, perusahaan dapat mengumpulkan dan memahami data perilaku customer di berbagai platform digital antara lain:

  • Data demografis: usia, lokasi, gender, income level dll.
  •  Data minat: kategori & jenis produk yang sering dicari dan dibeli
  • Data aktivitas: platform dan waktu aktivitas pelanggan
  • Data respons: tingkat respons dan konversi terhadap kampanye digital marketing

Insight dari data tersebut bisa dimanfaatkan untuk pengembangan produk, strategi pemasaran hingga improvement pelayanan kepada pelanggan digital.

B. Menggunakan Data untuk Memahami Tren dan Pola Bisnis 

Selain data konsumen, perusahaan digital juga perlu memanfaatkan data operasional untuk memahami tren serta pola permintaan dan penjualan di dunia digital, seperti:

  • Tren peningkatan pencarian kata kunci tertentu di mesin pencari
  • Fluktuasi trafik dan tingkat konversi di website berdasarkan waktu atau event tertentu
  • Produk dan kategori yang paling laris di marketplace digital
  • Sentimen positif/negatif pelanggan di media sosial dan platform ulasan

Insight dari data tersebut bisa membantu perusahaan merespon tren digital dan mengantisipasi lonjakan permintaan serta mengoptimalkan operational efficiency. 

C. Menggunakan Data untuk Mengoptimalkan Strategi Pemasaran

Data digital juga sangat bermanfaat untuk mengevaluasi efektivitas strategi pemasaran dan menentukan strategi yang paling optimal untuk customer acquisition, retention dan peningkatan revenue.

Beberapa caranya antara lain:

  • A/B testing konten dan kampanye pemasaran untuk mengetahui variasi mana yang paling efektif.
  • Membandingkan efektivitas biaya (return on ad spend/invest) antar platform digital marketing seperti Google Ads, Facebook Ads dan influencer marketing.
  • Mengukur tingkat konversi dari berbagai tahapan funel pemasaran: awareness, interest, consideration hingga purchase.
  • Membandingkan customer lifetime value antar metode akuisisi: organik, berbayar dan referral.

Dengan insights ke data ini, budget digital marketing bisa dioptimasikan untuk mendatangkan customer yang paling valuable dan profitable.

Strategi Keempat: Mengadopsi Teknologi Terkini

Strategi Keempat Mengadopsi Teknologi Terkini

Di era Revolusi Industri 4.0, adopsi berbagai teknologi terkini juga menjadi keniscayaan bagi perusahaan agar tetap kompetitif dengan competitor dan start-up digital.

Beberapa contoh penerapan teknologi dalam bisnis digital antara lain:

A. Menerapkan Teknologi Otomasi Proses Bisnis 

Perusahaan bisa memanfaatkan robotic process automation (RPA), artificial intelligence (AI) dan machine learning untuk mengotomasi proses manual yang repetitive dan memakan waktu.

Contoh penerapannya:

  • Chatbot menangani pertanyaan dan complaint pelanggan dengan cepat 24/7
  • Otomasi lead scoring untuk kampanye digital marketing  
  • Rekomendasi produk personal berbasis algoritma pembelajaran mesin.
  • Otomasi perencanaan produksi berdasarkan prediksi permintaan menggunakan AI

Proses bisnis yang diotomatisasi membantu perusahaan mengurangi human error, lebih cepat tanggap, serta menekan biaya operasional.

B. Menggunakan Kecerdasan Buatan untuk Meningkatkan Efisiensi

Penerapan teknologi AI dan machine learning dapat membantu perusahaan:

  • Memprediksi tren pasar dan perilaku konsumen di masa mendatang
  • Mengoptimalkan harga produk dan alokasi stok secara dinamis  
  • Melakukan proses rekrutmen karyawan secara objektif berbasis algoritma
  • Mengidentifikasi peluang dan risiko investasi bisnis
  • Mengoptimasi rute distribusi & logistik 

Pemanfaatan kecerdasan buatan ini meningkatkan tingkat akurasi prediksi dan keputusan bisnis perusahaan.

C. Menerapkan Teknologi Blockchain untuk Meningkatkan Keamanan

Blockchain yang dikenal sebagai basis mata uang kripto seperti Bitcoin juga banyak diadopsi untuk mengamankan berbagai transaksi dan proses bisnis, contoh penerapannya:

  • Menyimpan data dan dokumen pelanggan secara terenkripsi di blockchain
  • Melacak asal usul produk (product provenance)  
  • Mencegah fraud dan manipulasi data
  • Melindungi kekayaan intelektual seperti merek, paten dan hak cipta

Penerapan blockchain dapat meningkatkan transparency, akuntabilitas, otentikasi dan kepercayaan pelanggan terhadap brand.

Strategi Kelima: Membangun Kemitraan 

Strategi Kelima Membangun Kemitraan

Di tengah ketatnya kompetisi dan inovasi bisnis yang sangat cepat, perusahaan perlu membangun kemitraan bisnis strategis agar bisa terus berinovasi dan mengikuti perkembangan industri digital.

A. Mencari Mitra yang Memiliki Keahlian di Bidang Digital

Kemitraan yang sinergis dapat terjalin dengan perusahaan rintisan (startup) digital, konsultan strategi digital, hingga perguruan tinggi yang memiliki keahlian di bidang teknologi terkini. 

Dengan bermitra, perusahaan bisa mengakses keahlian yang dibutuhkan tanpa perlu merekrut dan melatih skill tersebut secara internal.

B. Membangun Jaringan dengan Pelaku Bisnis Terkait 

Membangun hubungan yang erat dengan berbagai pelaku industri seperti supplier, distributor, penyedia logistik dan pemasar afiliasi sangat penting untuk menyatukan ekosistem dan memastikan kelancaran operasional bisnis digital.

C. Mengadakan Kolaborasi dengan Startup Teknologi

Bermitra dengan startup teknologi yang inovatif juga bisa menjadi competitive advantage bagi perusahaan. 

Contoh keuntungan bermitra dengan startup:

  • Memperoleh akses ke teknologi mutakhir yang sedang dikembangkan
  • Melakukan uji coba produk secara agile dan iteratif  
  • Mendapatkan masukan langsung dari early adopters dan dapat diterapkan

Kesimpulan

Era digitalisasi ditandai dengan berbagai tantangan sekaligus peluang baru bagi dunia bisnis. Agar tetap sustainable dan kompetitif di tengah gelombang digital disruption, dibutuhkan strategi bisnis yang efektif dan mutakhir.

Beberapa strategi bisnis efektif yang dapat diterapkan antara lain: memahami pasar digital, optimasi kehadiran online, pemanfaatan data, adopsi teknologi terkini, hingga membangun kemitraan strategis.

Dengan menerapkan strategi-strategi di atas, perusahaan dapat meningkatkan agility dan kemampuan adaptasi terhadap segala perubahan akibat digitalisasi.

Beberapa manfaat yang didapat antara lain: menangkap peluang pasar baru, mendekatkan diri dengan customer digital, meningkatkan operational excellence, hingga membuka potensi pertumbuhan bisnis yang eksponensial. 

Meski menjanjikan berbagai manfaat besar, penerapan strategi bisnis digital ini tentu tidak tanpa tantangan. Beberapa kendala yang mungkin muncul:

  • Resistance to change pada lini internal organisasi
  • Kurangnya talenta dan keahlian di bidang digital
  • Investasi teknologi dan transformasi yang tidak murah
  • Risiko kegagalan inovasi dan eksperimentasi model bisnis baru.

Walaupun demikian, kesiapan beradaptasi dan melakukan transformasi menjadi kritikal bagi daya saing jangka panjang perusahaan di era digital.

FAQ

1. Mengapa perusahaan harus hadir di platform digital?

Jawaban: Di era digital saat ini, mayoritas konsumen menghabiskan waktu untuk beraktivitas di platform digital. Dengan memastikan kehadiran di platform yang tepat, perusahaan memiliki kesempatan untuk terhubung, memahami dan memenuhi kebutuhan customer digital tersebut.

2. Berapa budget yang dibutuhkan untuk eksekusi strategi bisnis digital ini?  

Jawaban: Budget sangat bergantung pada skala dan kompleksitas transformasi yang dilakukan. Mulai dari puluhan juta untuk UMKM hingga ratusan miliar bagi perusahaan enterprise. Namun secara umum, investasi di bidang digital memberikan potensi ROI jangka panjang yang sangat baik.

3. Seberapa cepat implementasi strategi ini membuahkan hasil?

Jawaban: Tergantung strategi dan fase digitalisasi yang dilakukan. Beberapa inisiatif seperti aktivasi media sosial, optimasi website dan kampanye digital ads bisa memberikan traction dalam hitungan minggu atau bulan. Sementara transformasi model bisnis dan teknologi membutuhkan eksekusi bertahap dalam kurun waktu 6 bulan hingga beberapa tahun agar berhasil.

4. Apakah kemitraan dengan startup sangat penting dilakukan?  

Jawaban: Kemitraan dengan startup teknologi sangat dianjurkan karena bisa memberikan akses ke teknologi dan ide-ide innovatif yang belum tentu dimiliki secara internal oleh perusahaan. Cultivating partnership juga penting agar perusahaan tetap relevan dengan perkembangan terkini industri digital.

5. Adakah contoh kasus sukses penerapan strategi bisnis digital?

Jawaban: Banyak sekali kasus sukses transformasi perusahaan ke ranah digital, seperti ecommerce Bukalapak dan Tokopedia, jasa transportasi Gojek & Grab, hingga bank digital Jenius dan Jago. Strategi bisnis digital secara konsisten memberikan kontribusi pertumbuhan bisnis yang signifikan bagi mereka.

Baca Juga

Posting Komentar

Harap berkomentar tidak mengganggu ya