... 10 Negara Bekas Jajahan Inggris di Benua Eropa - Kalila Info

Search Suggest

10 Negara Bekas Jajahan Inggris di Benua Eropa

10 negara bekas jajahan Inggris di Benua Eropa yang menyimpan sejarah dan warisan kelam penjajahan selama ratusan tahun. Mulai dari Irlandia, Skotland
10 Negara Bekas Jajahan Inggris di Benua Eropa

Kalilainfo.com - Pada masa lalu, kekuasaan Inggris pernah meluas hingga ke berbagai belahan dunia, tak terkecuali di Benua Eropa. Selama berabad-abad, Inggris menjajah dan menguasai sejumlah wilayah di Benua Eropa baik secara langsung maupun tidak langsung. 

Meskipun masa penjajahan telah berakhir, namun sejarah panjang penjajahan Inggris di Benua Eropa tetap meninggalkan warisan yang hingga kini masih membekas pada identitas dan budaya dari 10 negara bekas jajahan Inggris berikut ini:

1. Irlandia

Sejarah panjang Irlandia sebagai jajahan Inggris dimulai sejak abad ke-12. Saat itu, Inggris melakukan invasi dan menduduki sebagian besar wilayah Irlandia. Penjajahan Inggris berlangsung hampir 8 abad dan ditandai dengan berbagai perlawanan dari rakyat Irlandia. 

Hingga pada tahun 1922, Irlandia akhirnya merdeka setelah Perang Kemerdekaan Irlandia meletus pada 1919. Meskipun begitu, kini sebagian Irlandia Utara masih menjadi bagian dari Britania Raya. Penjajahan di masa lalu telah meninggalkan trauma mendalam yang masih dirasakan bangsa Irlandia hingga saat ini.

2. Skotlandia

Skotlandia resmi menjadi bagian dari Britania Raya pada 1707 setelah menandatangani Treaty of Union. Sebelumnya, sejak abad ke-13 Skotlandia sudah menjadi target serangan dan invasi yang terus-menerus dari Inggris. Meski kini sudah menjadi bagian dari UK, Skotlandia tetap gigih mempertahankan identitas dan budaya Skotlandia-nya yang unik dan khas.

3. Wales 

Serupa dengan Skotlandia, Wales juga mengalami nasib yang sama. Bangsa Wales harus menerima kenyataan pahit saat wilayahnya ditaklukkan oleh Inggris pada 1282. Penaklukan tersebut mengakibatkan hilangnya kemerdekaan Wales selama ratusan tahun ke depan hingga akhirnya resmi menjadi bagian dari Britania Raya. 

Meski identitas Wales sempat tergerus dalam sejarah panjangnya sebagai jajahan Inggris, bangsa Wales tetap kukuh mempertahankan dan melestarikan budaya serta bahasa Wales yang unik hingga saat ini.

4. Gibraltar

Berbeda dari tiga negara di atas, Gibraltar bukanlah bekas jajahan Inggris secara langsung. Gibraltar berada di bawah kekuasaan Inggris sejak 1713 setelah jatuh ke tangan Inggris pada masa Perang Suksesi Spanyol.

Wilayah seluas 6,8 km persegi ini terletak di paling ujung selatan semenanjung Iberia, Spanyol. Hingga kini, Gibraltar masih berstatus sebagai Teritorial Seberang Laut Britania sekaligus menjadi pangkalan militer Inggris yang penting.

5. Pulau Man

Pulau Man atau dikenal dengan Isle of Man juga menjadi salah satu wilayah taklukan Kerajaan Inggris sejak abad ke-14. Pulau seluas 572 km persegi ini terletak di Laut Ireland bagian timur. 

Kini, meski secara resmi masih menjadi Dependensi Mahkota Britania Raya, Pulau Man menikmati hak otonomi yang luas. Bahasa Manks yang merupakan bagian dari keluarga bahasa Kelt masih tetap dilestarikan sebagai bahasa nasional di Pulau Man.

6. Kepulauan Channel 

Kepulauan Channel terdiri dari Pulau Jersey, Guernsey, Alderney, dan Kepulauan Kecil. Kepulauan ini telah menjadi jajahan Inggris sejak abad ke-11 silam. Letaknya yang strategis di Laut Celtic membuat Inggris sangat tertarik untuk menguasai kepulauan ini.

Sama seperti Pulau Man, kini Kepulauan Channel menjadi salah satu Dependensi Mahkota yang menikmati otonomi luas dari Britania Raya meski secara resmi masih berada di bawah kekuasaan Ratu Inggris.

7. Malta

Inggris secara resmi menjadikan Malta sebagai koloni setelah mengalahkan Prancis pada 1814. Inggris sangat tertarik untuk menguasai Malta karena letaknya yang strategis di tengah Laut Tengah. Selama lebih dari 150 tahun, Malta berada di bawah kekuasaan Penjajah Inggris.

Namun perjuangan kemerdekaan Malta terbayar setelah Malta memperoleh hak menentukan nasib sendiri pada tahun 1964 dan kemudian merdeka sepenuhnya dari Inggris.

8. Siprus

Setelah Kongres Berlin pada 1878, Inggris secara resmi menjadikan Siprus sebagai Protektorat Kerajaan Inggris hingga mencapai kemerdekaannya pada 1960. Selama hampir 100 tahun itu, Siprus menjadi basis penting bagi kekuatan militer dan strategi kolonial Inggris di wilayah Timur Tengah.

Kemerdekaan Siprus harus dibayar mahal dengan konflik internal yang berkepanjangan antara etnis Turki dan Yunani di pulau ini hingga kini. Konflik yang akar masalahnya bisa ditelusuri dari zaman penjajahan Inggris di masa lalu.  

9. Montenegro

Montenegro sempat berada di bawah kendali langsung Inggris pada Perang Dunia I setelah tentara Ottoman berhasil dikalahkan. Namun penjajahan Inggris hanya berlangsung singkat. Pada 1918, Montenegro kembali lagi merebut kemerdekaannya setelah berada di bawah kekuasaan Serbia beberapa waktu.

10. Yunani 

Yunani sempat diduduki oleh pasukan Sekutu termasuk Inggris pada masa Perang Dunia 2 setelah mengalami invasi dari Italia dan Jerman. Mandat Inggris di Yunani berlangsung singkat hingga 1944 saat Yunani kembali merebut kemerdekaan penuhnya setelah Perang Dunia 2 usai.

Kesimpulan

Dari kesepuluh bekas jajahan Inggris di atas, terlihat bahwa sejarah panjang penjajahan Inggris telah meninggalkan trauma psikologis dan konflik internal yang hingga kini masih membayangi sejumlah negara di Eropa. Warisan sejarah kelam tersebut bahkan kerap memicu sentiment negatif terhadap Inggris di sejumlah negara bekas jajahannya.

Di sisi lain, penjajahan Inggris juga telah “menyatukan” sejarah sejumlah negara di Eropa dalam babakan kelam bersama di masa silam. Setidaknya, kini mereka bisa saling memahami pahitnya pernah berada di bawah kungkungan Penjajah yang sama selama berabad-abad lamanya.

Demikian artikel lengkap seputar 10 Negara Bekas Jajahan Inggris di Benua Eropa beserta sejarah, budaya, dan warisan masa lalunya masing-masing. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita semua.

Baca Juga

Posting Komentar

Harap berkomentar tidak mengganggu ya