Kalilainfo.com - Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan, menyatakan bahwa TikTok dan grup teknologi Indonesia GoTo (GOTO.JK) akan menjalankan uji coba kemitraan e-commerce selama beberapa bulan. Hal ini dilakukan agar regulator dapat menilai dampaknya terhadap pedagang kecil di Indonesia.
TikTok menyatakan pada Senin bahwa mereka setuju untuk menghabiskan $840 juta untuk membeli sebagian besar unit e-commerce Tokopedia setelah Indonesia melarang belanja online di platform media sosial pada September. Larangan tersebut dilakukan demi melindungi bisnis kecil dan data pengguna.
Menurut Zulkifli, kemitraan tersebut akan dilakukan selama tiga hingga empat bulan karena teknologi bukanlah hal yang mudah. Upaya untuk menyempurnakannya mungkin diperlukan. Tujuan utama dari uji coba ini adalah untuk membantu para penjual agar mereka dapat menjalankan bisnis mereka kembali setelah penangguhan TikTok Shop.
Zulkifli menambahkan bahwa kementeriannya akan mengaudit dan menilai kemitraan tersebut setelah masa uji coba. Peraturan ini bertujuan untuk melindungi bisnis kecil yang mempekerjakan 90% angkatan kerja Indonesia.
TikTok telah berupaya untuk mengubah 125 juta basis penggunanya di Indonesia menjadi sumber pendapatan e-commerce yang signifikan. Hal ini dilakukan karena nilai e-commerce bruto Indonesia diperkirakan akan lebih dari dua kali lipat menjadi $160 miliar pada 2030.
Para analis mengatakan bahwa kemitraan dengan Tokopedia, platform e-commerce terbesar di Indonesia dengan sekitar 67 juta pengguna, akan membantu TikTok menjadi pesaing yang lebih kuat bagi kompetitor mapan seperti Shopee yang dimiliki Sea dan Lazada yang dimiliki Alibaba.
Sumber : https://www.reuters.com/technology/indonesia-says-will-audit-tiktok-tokopedia-trial-e-commerce-tieup-2023-12-12/