... Mengatasi Sesak Nafas karena Jantung Lemah - Kalila Info

Search Suggest

Mengatasi Sesak Nafas karena Jantung Lemah

Sesak napas adalah gejala umum penyakit jantung. Simak cara mengatasi sesak napas sebagai gejala dari kondisi jantung yang melemah.

Mengatasi Sesak Nafas karena Jantung Lemah

Kalila Info - Sesak nafas adalah gejala umum yang dialami oleh penderita jantung lemah. Kondisi ini terjadi karena jantung tidak dapat memompa darah dengan efisien ke seluruh tubuh. Akibatnya, tubuh kekurangan oksigen yang menyebabkan sesak nafas. 

Namun, sesak nafas karena jantung lemah sebenarnya bisa diatasi. Berikut adalah panduan lengkap dan terkini untuk mengatasi sesak nafas akibat jantung lemah:

Memahami Penyebab Sesak Nafas pada Jantung Lemah

Sesak nafas pada jantung lemah disebabkan oleh beberapa faktor krusial yang perlu dipahami. Pertama, jantung lemah mengurangi efisiensi pompa darah, mengurangi suplai darah dan oksigen ke paru-paru serta organ tubuh, memicu sesak nafas. 

Selain itu, kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan cairan di sekitar paru-paru, yang dikenal sebagai gagal jantung, juga menjadi pemicu sesak nafas. Jantung lemah juga dapat mengakibatkan penebalan otot jantung, membatasi kontraksi dan relaksasi yang mengganggu aliran darah, menyebabkan kurangnya pasokan oksigen ke paru-paru, dan berkontribusi pada sesak nafas

Cara Alami Meredakan Sesak Nafas karena Jantung Lemah

Cara Alami Meredakan Sesak Nafas karena Jantung Lemah

Ada berbagai cara alami yang bisa Anda lakukan untuk meredakan sesak nafas akibat jantung lemah, antara lain:

1. Beristirahat yang Cukup 

Ketika jantung lemah, organ ini perlu mendapat istirahat ekstra agar bisa memompa darah secara maksimal. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk beristirahat dengan cukup setiap harinya.

Usahakan untuk tidur selama 7-8 jam per hari untuk membantu jantung memompa darah lebih efisien ke seluruh tubuh termasuk paru-paru. Dengan begitu, risiko sesak nafas bisa berkurang.

2. Posisi Tidur yang Benar

Sesak nafas saat jantung lemah juga bisa disebabkan oleh posisi tidur yang salah, misalnya tidur terlentang. Oleh sebab itu, tidur dengan posisi yang benar sangat direkomendasikan. 

Beberapa posisi tidur yang baik untuk penderita jantung lemah antara lain tidur miring ke kiri, telentang dengan bantal penyangga, dan posisi semi-duduk atau Fowler dengan kepala dan dada sedikit ditinggikan.

3. Olahraga Ringan 

Meski terdengar kontra-produktif, olahraga ringan justru direkomendasikan untuk penderita jantung lemah yang mengalami sesak nafas. Aktivitas fisik teratur dalam intensitas rendah ini diperlukan untuk melatih otot jantung.

Beberapa opsi olahraga ringan yang bisa dilakukan antara lain jalan kaki, bersepeda santai, yoga, dan senam aerobik level dasar. Namun pastikan untuk selalu berkonsultasi dulu dengan dokter mengenai jenis dan durasi olahraga yang aman bagi Anda. 

4. Atur Pola Makan 

Mengonsumsi makanan yang tepat ternyata bisa membantu mengatasi sesak nafas karena jantung lemah. Beberapa jenis makanan yang direkomendasikan antara lain buah dan sayur, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, ikan, dan minyak zaitun.

Sementara itu, Anda juga disarankan untuk membatasi konsumsi daging merah, makanan tinggi lemak jenuh atau trans, gula, garam, dan alkohol karena dapat memperburuk kondisi jantung.

5. Terapi Oksigen

Jika Anda masih sering mengalami sesak nafas meski menerapkan cara di atas, terapi oksigen bisa menjadi pilihan. Pemberian oksigen tambahan ini ada yang bersifat non-invasif dengan tabung oksigen atau kanula hidung. 

Ada juga terapi oksigen hiperbarik yang lebih invasif dengan memasukkan pasien ke dalam tabung tekanan tinggi 100% berisi oksigen murni. Konsultasikan dengan dokter mengenai jenis terapi oksigen yang paling tepat untuk kondisi Anda.

Cara Medis Meredakan Sesak Nafas pada Jantung Lemah 

Cara Medis Meredakan Sesak Nafas pada Jantung Lemah

Selain cara alami di atas, ada juga beberapa cara medis yang bisa Anda lakukan atas rekomendasi dokter untuk mengatasi sesak nafas karena jantung lemah, yaitu:

1. Obat-obatan 

Dokter biasanya akan memberikan resep obat-obatan tertentu untuk meredakan sesak nafas dan memperbaiki fungsi jantung. Beberapa jenis obat yang sering diresepkan antara lain:

  • Diuretik: mengeluarkan kelebihan cairan dari paru-paru
  • ACE inhibitor: melebarkan pembuluh darah agar memompa darah lebih lancar
  • Beta blocker: melambatkan denyut jantung agar lebih teratur 

2. Alat Pacu Jantung

Jika kondisi jantung lemah sudah parah dan tidak lagi bisa mempertahankan irama yang normal, dokter mungkin menyarankan pemasangan alat pacu jantung atau pacemaker.

Alat ini berfungsi mengirimkan impuls listrik agar jantung tetap berdenyut dalam irama yang teratur sehingga mampu memompa darah lebih baik ke paru-paru.

3. Operasi Jantung 

Pada kasus jantung lemah yang sudah sangat parah dan tak lagi responsif terhadap obat-obatan, tindakan operasi jantung mungkin diperlukan. Ada beberapa jenis operasi yang lazim dilakukan, seperti:

  • Operasi bypass arteri koroner: melebarkan aliran darah yang menuju jantung 
  • Transplantasi jantung: mengganti jantung yang sudah lemah dengan yang lebih sehat
  • Pemasangan alat bantu jantung: membantu memompa darah jika jantung tak mampu bekerja sendiri

4. Terapi Detak Jantung Eksternal  

Jika operasi tidak memungkinkan, ada pilihan terapi detak jantung eksternal atau ECMO (Extracorporeal Membrane Oxygenation). Perangkat ECMO ini secara eksternal melakukan fungsi memompa dan mengalirkan oksigen untuk sementara menggantikan fungsi jantung dan paru-paru yang lemah.

5. Terapi Sel Punca

Penelitian terbaru menemukan bahwa suntikan sel punca (stem cell) ke jantung yang lemah mampu memperbaiki kerusakan otot-otot jantung sekaligus meningkatkan fungsi memompanya. Terapi ini masih terus diteliti namun menunjukkan hasil menjanjikan. 

6. Terapi Gen 

Salah satu pengobatan mutakhir lainnya yang kini tengah diteliti untuk menangani jantung lemah adalah terapi gen. Caranya dengan menyuntikkan gen tertentu ke dalam otot jantung guna memperbaiki sel-sel yang rusak dan mengembalikan kemampuan kontraksi jantung.

Faktor Risiko Jantung Lemah yang Perlu Diwaspadai

Faktor Risiko Jantung Lemah yang Perlu Diwaspadai

Agar bisa mencegah atau menangani jantung lemah sedini mungkin, penting bagi Anda mengetahui berbagai faktor risikonya. Beberapa faktor risiko utama jantung lemah adalah:

1. Riwayat Keluarga

Jantung lemah bisa diturunkan secara genetik. Jika ada anggota keluarga yang menderita jantung lemah, Anda berisiko lebih tinggi mengalaminya juga.

2. Usia Tua 

Semakin tua usia seseorang, semakin tinggi risiko jantung lemah karena proses penuaan yang dialami otot jantung. Wanita berisiko lebih besar setelah menopause akibat hilangnya efek hormon estrogen yang melindungi jantung.

3. Kelebihan Berat Badan atau Obesitas

Berat badan berlebih memaksa jantung untuk bekerja lebih keras memompa darah ke seluruh tubuh. Lama-kelamaan, jantung bisa menjadi lemah akibat kelelahan.

4. Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol memaksa pembuluh darah dan otot jantung bekerja ekstra keras. Aliran darah pun makin sulit sehingga jantung lambat laun bisa melemah.

5. Diabetes

Diabetes kerap berdampak pada kerusakan pembuluh darah serta saraf yang melemahkan otot-otot jantung. Ini meningkatkan risiko gagal jantung hingga 4 kali lipat pada penderita diabetes. 

Pola Makan Sehat untuk Penderita Jantung Lemah

Pola Makan Sehat untuk Penderita Jantung Lemah

Penderita jantung lemah memerlukan pola makan yang mendukung kesehatan jantung. Disarankan makan tinggi serat dari sayur, buah, dan biji-bijian, sambil membatasi garam untuk menghindari tekanan darah tinggi. 

Asupan omega-3 dari ikan berlemak, kacang-kacangan, dan minyak canola membantu mengurangi risiko irama jantung abnormal. Diet rendah kolesterol, dengan membatasi daging merah dan makanan berminyak, dianjurkan untuk mencegah penyumbatan pembuluh darah. 

Antioksidan dari buah dan sayur seperti berry, tomat, kale, dan bawang merah melindungi sel-sel jantung dari kerusakan radikal bebas. Hindari gula dan kafein berlebih, karena dapat memacu detak jantung tak beraturan yang meningkatkan risiko serangan jantung.

Kesimpulan

Sesak napas merupakan gejala umum jantung lemah yang disebabkan terganggunya kemampuan jantung dalam memompa darah. Kondisi ini sebenarnya bisa diatasi melalui berbagai cara alami maupun medis.

Beberapa cara alami yang direkomendasikan antara lain cukup istirahat, atur posisi tidur, olahraga ringan, mengonsumsi makanan sehat, dan terapi oksigen. Sementara cara medisnya meliputi pemberian obat-obatan, pemasangan alat pacu jantung, hingga tindakan operasi atau terapi sel punca.

Yang terpenting, deteksi dan tangani penyebab jantung lemah sedini mungkin agar tak berlarut hingga menimbulkan komplikasi parah seperti sesak napas. Dengan penanganan yang tepat, penderita sesak napas akibat jantung lemah dapat menjalani kehidupan normal kembali.

FAQ

1. Apakah sesak napas karena jantung lemah bersifat permanen?

Tidak. Sesak napas umumnya bersifat temporer dan dapat diatasi jika penyebab jantung lemahnya ditangani dengan tepat melalui obat, cara alami, atau tindakan medis jika diperlukan.

2. Seberapa cepat sesak napas jantung lemah ini muncul? 

Gejala ini bisa muncul secara mendadak atau perlahan dalam hitungan minggu hingga bulan, tergantung parah tidaknya kondisi lemah jantung yang dialami.

3. Apakah penderita sesak napas karena jantung lemah masih bisa beraktivitas normal?

Bisa, terutama jika menerapkan pola hidup sehat dan pengobatan yang tepat. Namun, aktivitas berat yang melelahkan jantung sebaiknya dihindari guna mencegah kambuhnya sesak napas. 

4. Apa saja tindakan medis paling umum untuk mengatasi penyebab utama sesak napas ini?

Antara lain pemberian obat jantung, pemasangan alat pacu jantung (pacemaker), operasi jantung terbuka maupun intervensi non bedah seperti kateterisasi jantung dan angioplasti koroner.

5. Berapa lama waktu pemulihan dari sesak napas karena jantung lemah ini?

Tergantung parah ringannya kondisi dan jenis penanganan medis yang diterima. Biasanya butuh waktu beberapa minggu hingga bulan agar denyut jantung kembali normal dan gejala sesak napas mereda.

Baca Juga

Posting Komentar

Harap berkomentar tidak mengganggu ya