... Melahirkan Normal Setelah Operasi Caesar, Bisa dan Aman? Begini Tipsnya! - Kalila Info

Search Suggest

Melahirkan Normal Setelah Operasi Caesar, Bisa dan Aman? Begini Tipsnya!

Tips dan cara meningkatkan keberhasilan melahirkan normal (VBAC) setelah pernah caesar. Mulai dari persiapan tubuh ideal sebelum hamil, memantau
Melahirkan Normal Setelah Operasi Caesar, Bisa dan Aman Begini Tipsnya!

Kalila Info - Melahirkan normal setelah pernah menjalani operasi caesar (caesar) memang dimungkinkan bagi sebagian besar ibu. Proses melahirkan normal setelah pernah caesar ini disebut VBAC (Vaginal Birth After Cesarean). 

Namun VBAC tentu tidak bisa dilakukan begitu saja oleh semua ibu pasca caesar. Ada beberapa syarat dan langkah yang harus diperhatikan agar proses VBAC berjalan aman.

Lantas, bagaimana cara meningkatkan keberhasilan VBAC? Apa saja syarat melakukan VBAC? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini:

Poin Penting Seputar VBAC

Sebelum membahas lebih detail mengenai cara meningkatkan keberhasilan VBAC, ada beberapa poin penting yang perlu diketahui terlebih dahulu seputar VBAC, antara lain:

  1. VBAC memungkinkan ibu untuk melahirkan normal setelah pernah caesar dengan cara mendorong bayi melewati jalan lahir. Prosesnya sama seperti melahirkan normal pada umumnya.
  2. Tingkat keberhasilan VBAC cukup tinggi, yaitu sekitar 60-80%. Artinya 6-8 dari 10 ibu berpeluang sukses melakukan VBAC.
  3. VBAC tidak disarankan jika jenis sayatan pada operasi caesar sebelumnya adalah sayatan melintang tinggi atau vertikal. Karena jenis sayatan ini berisiko robek saat melahirkan normal.
  4. Risiko komplikasi keguguran dan infeksi sedikit lebih tinggi pada ibu VBAC dibanding ibu yang baru pertama kali melahirkan. Namun risiko lain justru lebih rendah, seperti perdarahan, masalah plasenta, dan infeksi.
  5. Ibu yang ingin melakukan VBAC sebaiknya memilih rumah sakit dengan fasilitas lengkap termasuk tim medis yang siap sewaktu-waktu jika terjadi komplikasi mendadak dan perlu dilakukan operasi caesar darurat.

Tips agar Proses VBAC Berjalan Lancar

Tips agar Proses VBAC Berjalan Lancar

Nah, setelah paham poin-poin penting tersebut, berikut ini tips agar proses VBAC berjalan lancar:

1. Persiapkan Kondisi Tubuh Ideal Sebelum Hamil

Mempersiapkan tubuh agar lebih sehat dan ideal untuk hamil dan melahirkan sangat penting. Berat badan berlebih atau obesitas diketahui dapat menurunkan keberhasilan VBAC. Beberapa langkah awal yang bisa dilakukan antara lain:

  • Berolahraga teratur
  • Menjaga pola makan dan diet sehat
  • Menjaga berat badan ideal
  • Mengurangi stress
  • Istirahat cukup
  • dan lainnya

Dengan persiapan ini, otot-otot tubuh juga akan siap mendukung proses persalinan nantinya.

2. Pantau Kesehatan dan Perkembangan Janin 

Selama kehamilan, rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dan memantau perkembangan janin sangat dianjurkan, terutama bagi calon ibu VBAC. Hal ini berguna untuk memastikan kondisi kehamilan berjalan normal tanpa komplikasi yang dapat menggagalkan rencana VBAC.

Dengan pemeriksaan teratur, risiko keterlambatan deteksi masalah kehamilan yang dapat berujung operasi caesar darurat dapat diminimalisir.

3. Persiapkan Fisik dan Mental

Persiapan fisik dan mental juga penting untuk menghadapi tantangan VBAC nanti. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:

  • Mengikuti kelas edukasi persiapan persalinan normal khusus ibu VBAC 
  • Berlatih teknik pernapasan dan relaksasi untuk persalinan
  • Memahami indikasi saat harus segera ke rumah sakit
  • dan lainnya

Kelas edukasi ini umumnya membahas manajemen nyeri persalinan tanpa obat, teknik meneran yang baik, hingga manajemen risiko dan tanda bahaya kegagalan VBAC.

4. Pilih Rumah Sakit dan Dokter yang Mendukung VBAC

Memilih rumah sakit dan dokter kandungan yang mendukung dan memiliki pengalaman memandu proses VBAC menjadi poin penting berikutnya. Pastikan fasilitas kesehatan tersebut juga memiliki akses untuk segera melakukan operasi caesar darurat jika terjadi komplikasi.

Diskusikan juga rencana persalinan Anda secara menyeluruh dengan dokter untuk memastikan rumah sakit yang dipilih memang cocok dan aman.

5. Pertimbangkan Pemicu Persalinan Jika Sudah Jadwal

Jika proses persalinan tak kunjung dimulai meski sudah lewat dari tanggal perkiraan lahir, dokter biasanya akan menganjurkan metode pemicu persalinan atau induksi. Induksi persalinan cenderung lebih berisiko pada ibu VBAC sehingga keputusan ini harus dipikirkan masak-masak.

Tapi jika kondisi kehamilan dan janin aman-aman saja, induksi persalinan masih cukup aman dilakukan asal prosesnya dipantau ketat oleh dokter.

6. Persiapkan Pendamping Persalinan 

Dukungan suami, keluarga, atau pendamping persalinan lainnya sangat dibutuhkan selama proses persalinan VBAC. Mereka bisa membantu ibu tetap rileks, mengingatkan teknik pernapasan dan relaksasi, hingga memijat atau memberi masukan jika ibu kesakitan atau kelelahan.

Dukungan mental dan fisik ini sangat penting bagi kelancaran proses persalinan normal, apalagi pada ibu VBAC.

Itulah sejumlah tips yang dapat dilakukan agar VBAC berjalan lancar dan sukses. Siapkan diri sebaik mungkin secara fisik dan mental, pilih dokter dan rumah sakit yang tepat, dan saatnya tiba, hadapi proses VBAC dengan rileks dan yakin.

Manfaat Melahirkan Normal Setelah Caesar 

Manfaat Melahirkan Normal Setelah Caesar

Memilih proses persalinan normal setelah caesar ternyata memiliki sejumlah manfaat bagi ibu dan bayi. Beberapa di antaranya adalah:

1. Pemulihan Lebih Cepat

Proses pemulihan normalnya lebih cepat setelah persalinan normal dibanding dengan pemulihan pasca operasi caesar. Ibu yang melahirkan normal biasanya sudah bisa turun dari tempat tidur dalam waktu singkat untuk mulai merawat diri dan bayinya. Sedangkan ibu pasca caesar membutuhkan waktu pemulihan beberapa hari.

2. Risiko Komplikasi Lebih Rendah

Beberapa risiko komplikasi persalinan seperti infeksi luka operasi, perdarahan, hingga masalah pada plasenta lebih rendah pada ibu yang VBAC. Apalagi jika dibanding risiko komplikasi akibat beberapa kali persalinan caesar, tentu VBAC jauh lebih menguntungkan.

3. Trauma Psikologis Lebih Ringan

Ibu yang pernah menjalani operasi caesar berpeluang mengalami trauma psikologis atau ketakutan berlebih menghadapi persalinan berikutnya. Trauma ini dapat diatasi dengan memberikan kesempatan pada ibu untuk merasakan persalinan normal.

4. Stimulasi Hormon Alami Bayi Lebih Baik

Saat bayi melewati jalan lahir secara normal, terjadi pemerasan selaput ketuban, kompresi pada kepala dan tubuh bayi, hingga rangsangan taktil di sekujur tubuh sang bayi. Kondisi ini memicu produksi hormon alami pada bayi untuk adaptasi kehidupan di luar kandungan.

5. Biaya Persalinan Normal Lebih Murah  

Menurut data terbaru BPJS Kesehatan tahun 2023, biaya persalinan normal rata-rata sebesar Rp 2 jutaan hingga Rp 5 jutaan, sedangkan biaya caesar sekitar Rp 7 jutaan hingga Rp 15 jutaan. Tentu saja biaya VBAC jauh lebih murah dan menguntungkan dibanding caesar berulang.

Itulah sejumlah manfaat utama jika ibu pasca caesar berhasil melakukan VBAC. Manfaat ini bisa dirasakan baik oleh sang ibu maupun bayi yang dilahirkannya.

Risiko Gagal VBAC yang Perlu Diwaspadai

Meski pun persentase keberhasilannya cukup besar pada ibu VBAC, bukan berarti proses ini tanpa risiko. Beberapa risiko kegagalan VBAC yang sangat jarang terjadi tapi tetap perlu diwaspadai antara lain:

1. Terjadi Ruptur Rahim

Ruptur atau robekan pada otot rahim termasuk salah satu risiko paling berbahaya dari VBAC. Kondisi ini bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan segera. Untungnya rupture rahim hanya terjadi pada sekitar 1 dari 200 kasus VBAC.

Ruptur biasanya terjadi pada daerah bekas jahitan luka operasi caesar. Tanda-tanda ruptur antara lain: demam tinggi, nyeri perut hebat, perdarahan, hingga detak jantung janin tidak teratur.

2. Partus Lama atau Macet

Partus lama yang tak kunjung berhasil dapat terjadi pada sekitar 1 dari 10 ibu VBAC. Jika hal ini terjadi, penanganan segera yang biasanya dilakukan adalah dengan caesar darurat.

Deteksi dini tanda partus lama seperti nyeri hebat, kelelahan ibu, atau air ketuban keruh, sangat penting agar risiko caesar darurat berjalan lancar.

3. Bayi Mengalami Distress 

Distress pada bayi ditandai dengan detak jantung tidak normal, biasanya terlalu cepat atau lambat. Kondisi ini mengindikasikan bayi sedang mengalami stres akibat proses kelahiran. Distress terjadi pada sekitar 7-10 persen kasus VBAC.

Penanganan segera berupa proses persalinan dengan bantuan vakum atau forceps juga caesar darurat biasanya dilakukan jika hal ini terjadi.

Itulah 3 risiko utama kegagalan VBAC meski kemungkinannya sangat kecil. Deteksi dini gejala penyerta sangat penting agar risiko ini tidak berlanjut menjadi komplikasi serius.

Apa Waktu Tunggu Aman Sebelum Kehamilan Kembali Setelah VBAC? 

Setelah sukses melakukan persalinan normal lewat VBAC, mungkin banyak ibu ingin segera merencanakan kehamilan berikutnya. Namun ada waktu tunggu atau masa jeda yang disarankan agar ibu pulih kembali secara optimal.

Berdasarkan rekomendasi para pakar, jarak ideal antara persalinan VBAC dengan kehamilan berikutnya adalah sekitar 18 bulan atau 1,5 tahun. 

Beberapa alasan perlunya menjaga jarak ini antara lain:

  • Memberi waktu pada rahim untuk pulih secara sempurna pasca melahirkan
  • Memperkuat otot dan jaringan rahim
  • Mengurangi risiko partus lama pada kehamilan mendatang  
  • Mengoptimalkan pemulihan kondisi ibu dan persiapan kehamilan selanjutnya.

Namun, tidak menutup kemungkinan ibu tetap bisa hamil dalam waktu kurang dari 18 bulan pasca VBAC. Yang terpenting tetap memantau kesehatan dan konsultasikan pada dokter mengenai risiko kehamilan yang terlalu berdekatan ini.

Kesimpulan

Setiap ibu memiliki kondisi dan risiko kehamilan masing-masing. Oleh karena itu keputusan untuk hamil lagi setelah berapa lama pasca VBAC harus dibahas secara personal dengan dokter kandungan.

Demikian informasi lengkap dan terbaru mengenai persalinan normal setelah operasi caesar atau VBAC. Semoga informasi ini bisa menjadi referensi berguna untuk ibu yang ingin mempertimbangkan atau sedang bersiap melakukan VBAC. Sukses untuk proses persalinannya!

FAQ

1. Apakah semua ibu yang pernah caesar bisa melakukan VBAC?

Jawab: Tidak semua. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi terkait jenis bekas luka sayatan caesar sebelumnya dan kondisi kesehatan ibu saat hamil.

2. Apa risiko terbesar dari proses VBAC? 

Jawab: Risiko terbesar adalah terjadinya rupture atau robekan pada rahim bekas luka sayatan caesar sebelumnya. Kondisi ini sangat berbahaya bagi ibu dan calon bayi. 

3. Berapa lama sebaiknya antara proses VBAC dengan kehamilan berikutnya?

Jawab: Para ahli menyarankan jarak idealnya sekitar 18 bulan atau 1,5 tahun agar kondisi rahim benar-benar pulih.

4. Mengapa memilih rumah sakit dan dokter tertentu itu penting untuk proses VBAC?

Jawab: Karena diperlukan rumah sakit dengan fasilitas dan tim medis yang siap sewaktu-waktu melakukan tindakan darurat caesar jika VBAC bermasalah.

5. Apa manfaat terbesar melahirkan normal lewat VBAC dibanding caesar berulang?

Jawab: Pemulihan ibu jauh lebih cepat, risiko komplikasi persalinan lebih rendah, biaya juga jauh lebih murah dibanding caesar berulang.

Referensi

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG). (2017). "Vaginal Birth After Cesarean Delivery." Diakses dari https://www.acog.org/clinical/clinical-guidance/committee-opinion/articles/2017/07/vaginal-birth-after-cesarean-delivery

Having a C-section? What pregnant women should know | Your Pregnancy Matters | UT Southwestern Medical Center. Utswmed.org. (2021). Diakses dari  https://utswmed.org/medblog/c-section-what-to-know/

Jonathan Schaffir, M. (2021). All about C-sections: Before, during and after. Wexnermedical.osu.edu. dikases dari  https://wexnermedical.osu.edu/blog/what-to-expect-csection

Vaginal birth after cesarean diakses dari https://www.marchofdimes.org/find-support/topics/birth/vaginal-birth-after-cesarean


Baca Juga

Posting Komentar

Harap berkomentar tidak mengganggu ya