... Jenis-Jenis Penelitian Kualitatif yang Perlu Anda Ketahui - Kalila Info

Search Suggest

Jenis-Jenis Penelitian Kualitatif yang Perlu Anda Ketahui

Artikel ini membahas berbagai jenis utama penelitian kualitatif seperti studi kasus, etnografi, fenomenologi, grounded theory, dan analisis isi
Jenis-Jenis Penelitian Kualitatif yang Perlu Anda Ketahui

Kalila Info - Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang berfokus pada pemahaman mendalam mengenai suatu masalah atau fenomena. Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang banyak menggunakan data numerik, penelitian kualitatif mengumpulkan data deskriptif melalui wawancara, observasi, dan studi dokumen. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa jenis utama penelitian kualitatif yang perlu Anda ketahui.

1. Studi Kasus 

Studi kasus merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mempelajari secara intenf suatu fenomena dalam konteks kehidupan nyata. Studi kasus difokuskan pada kasus tunggal atau beberapa kasus terkait untuk ditelaah secara mendalam. 

Peneliti studi kasus akan menggali informasi selengkap mungkin terkait kasus yang diteliti dari berbagai sumber, seperti wawancara, observasi, maupun dokumen. Data yang terkumpul kemudian dianalisis untuk menghasilkan deskripsi, temuan, dan interpretasi komprehensif mengenai kasus tersebut.

Beberapa contoh topik studi kasus antara lain implementasi kebijakan pendidikan di sekolah tertentu, pengalaman pasien menderita penyakit kronis, atau respon masyarakat terhadap bencana alam. Studi kasus sangat bermanfaat untuk memahami latar belakang, interaksi, dan proses kompleks dari suatu fenomena secara holistik dalam konteks nyata.

2. Etnografi 

Etnografi merupakan metode penelitian kualitatif yang difokuskan untuk mempelajari pola perilaku suatu kelompok budaya atau subkultur. Etnografer akan tinggal bersama kelompok yang diteliti dalam waktu lama, mengamati dan berinteraksi dengan mereka untuk memahami nilai, kepercayaan, bahasa, dan perilaku mereka. 

Data etnografi dihimpun melalui observasi partisipatif dan wawancara mendalam. Etnografer mencatat secara detail apa yang mereka saksikan dan alami sendiri, bukan sekadar apa yang dikatakan informan dalam wawancara. Setelah mengumpulkan data yang cukup, etnografer menganalisis pola-pola perilaku dan hubungan sosial untuk mengkonstruksi pemahaman menyeluruh tentang budaya kelompok tersebut.

Contoh topik penelitian etnografi antara lain ritual keagamaan suku tertentu, pola interaksi remaja jalanan, atau tradisi pengobatan masyarakat pedesaan. Etnografi sangat cocok digunakan untuk memahami makna perilaku dan fenomena sosial-budaya dari perspektif pelakunya.

3. Fenomenologi

Fenomenologi berupaya memahami esensi pengalaman manusia dan bagaimana manusia memaknai pengalaman mereka. Peneliti fenomenologi berusaha masuk dan memahami kerangka berpikir informan dengan mewawancarai mereka secara mendalam mengenai pengalaman pribadi mereka terkait suatu fenomena. 

Misalnya, peneliti ingin memahami pengalaman orang tua yang memiliki anak penyandang disabilitas. Mereka akan mewawancarai beberapa orang tua, menggali kisah dan perasaan mendalam tentang tantangan dan pemaknaan mereka seputar pengasuhan anak berkebutuhan khusus. Informasi yang terkumpul kemudian dianalisis untuk menemukan esensi pengalaman dan pemaknaan orang tua terhadap situasi tersebut.

Penelitian fenomenologi sangat cocok digunakan untuk topik yang bersifat personal dan subjektif. Hasil penelitian fenomenologi berupa deskripsi padat dan mendalam tentang hakikat pengalaman manusia terkait suatu fenomena tertentu.

4. Grounded Theory

Grounded theory adalah pendekatan penelitian kualitatif yang bertujuan membangun atau menemukan teori baru yang grounded atau berakar pada data lapangan. Peneliti grounded theory tidak berangkat dengan hipotesis atau teori yang sudah ada. Mereka justru berusaha mengembangkan penjelasan teoretis yang selaras dengan data dan informasi yang dikumpulkan di lapangan.

Misalnya, peneliti ingin memahami fenomena prokrastinasi akademik pada mahasiswa. Mereka akan mewawancarai banyak mahasiswa, menggali pengalaman dan alasan yang mendasari perilaku menunda-nunda tugas kuliah. Informasi dari berbagai sumber tersebut lalu dianalisis dan dikaitkan satu sama lain untuk menyusun sebuah model teoretis yang menjelaskan proses terjadinya prokrastinasi akademik beserta faktor penyebabnya. 

Grounded theory cocok digunakan untuk topik baru yang belum memiliki banyak penjelasan teoretis sebelumnya. Hasil penelitiannya berupa teori substantif yang grounded pada data untuk menjelaskan suatu fenomena sosial.

5. Analisis Isi  

Analisis isi atau content analysis merupakan teknik analisis data kualitatif yang berfokus pada isi komunikasi yang tertuang dalam teks, gambar, simbol, maupun data audio-visual. Peneliti akan menganalisis secara sistematis isi pesan, makna, dan cara penyajiannya berdasarkan kategori dan kriteria tertentu.

Misalnya, peneliti ingin menganalisis representasi perempuan dalam iklan televisi. Mereka akan mengumpulkan sampel iklan dalam rentang waktu tertentu, kemudian mengkategorikan bagaimana perempuan digambarkan dalam iklan tersebut berdasarkan peran, penampilan, karakteristik, dan seterusnya. Pola dan tema representasi perempuan dalam iklan kemudian dianalisis untuk mengungkap maknanya.

Analisis isi cocok digunakan untuk menganalisis tren, pola komunikasi, propaganda media, dan lain sebagainya. Hasil analisis isi berupa deskripsi kuantitatif dan interpretasi kualitatif mengenai pesan dan makna simbolik dari teks media.

Kesimpulan

Itulah penjelasan lengkap mengenai beberapa jenis utama penelitian kualitatif beserta contoh penerapannya. Setiap pendekatan memiliki keunggulan masing-masing dalam menjawab pertanyaan penelitian yang berbeda-beda. Pemilihan jenis penelitian yang sesuai sangat penting agar mampu menggali data dan temuan yang reliabel sesuai dengan tujuan penelitian. Semoga artikel ini bisa menjadi referensi berguna bagi Anda yang tertarik melakukan penelitian kualitatif.

Baca Juga

Posting Komentar

Harap berkomentar tidak mengganggu ya