... Cara Alami Mengatasi Sesak Nafas karena Batuk - Kalila Info

Search Suggest

Cara Alami Mengatasi Sesak Nafas karena Batuk

Sesak nafas yang disebabkan oleh batuk dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Berikut adalah panduan lengkap berisi informasi dan solusi
Cara Alami Mengatasi Sesak Nafas karena Batuk

Kalila Info - Sesak nafas adalah gejala umum yang dirasakan banyak orang. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan sekitar 235 juta orang di seluruh dunia menderita penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) yang menyebabkan sesak nafas. 

Selain PPOK, berbagai kondisi kesehatan lainnya juga dapat memicu timbulnya sesak nafas, salah satunya adalah batuk berkepanjangan. Batuk yang berlangsung lama dapat memicu spasme/kekakuan pada otot-otot pernapasan sehingga menyempitkan saluran napas dan menyebabkan kesulitan bernapas.

Nah, berikut ini adalah panduan lengkap yang berisi informasi mutakhir dan solusi alami paling ampuh untuk mengatasi sesak nafas akibat batuk, dijabarkan berdasarkan temuan-temuan riset kesehatan terkini.

Penyebab Sesak Nafas akibat Batuk & Gejalanya

Penyebab Sesak Nafas akibat Batuk & Gejalanya

Sebelum mengetahui solusinya, penting bagi kita untuk memahami terlebih dahulu penyebab dan gejala spesifik dari sesak nafas yang disebabkan oleh batuk. 

Menurut tinjauan sistematis dalam Journal of Asthma and Allergy edisi 2022, batuk kronis dapat memicu sesak nafas melalui 2 mekanisme utama, yaitu:

1. Bronkokonstriksi (penyempitan saluran napas)

Batuk kronis dapat memicu kontraksi/kekakuan pada otot polos yang melingkari bronkus/cabang saluran napas. Kekakuan otot ini menyempitkan bronkus dan membatasi aliran udara masuk-keluar paru-paru.

2. Peningkatan produksi lendir/dahak

Batuk kronis merangsang kelenjar lendir di saluran napas untuk memproduksi lebih banyak dahak. Akumulasi dahak ini dapat menyumbat aliran udara di saluran napas dan memicu kesulitan bernapas.

Adapun gejala spesifik yang dialami penderita sesak nafas akibat batuk kronis antara lain:

  • Napas pendek-pendek
  • Dada terasa sesak saat bernapas 
  • Sulit menghirup napas dalam
  • Bunyi mengi/ngik saat bernapas
  •  Jeda lebih lama saat bicara

Bila gejala tersebut tidak kunjung membaik meski telah mencoba berbagai cara mengatasinya, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

Faktor Risiko Sesak Napas karena Batuk 

Faktor Risiko Sesak Napas karena Batuk

Beberapa kondisi berikut diketahui dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami sesak nafas akibat batuk kronis:

1. Merokok

Asap rokok dapat merusak silia (rambut halus) pada saluran napas yang berfungsi menyaring debu dan kotoran. Kerusakan silia ini memudahkan timbulnya iritasi saluran napas dan batuk kronis.

Menurut penelitian dalam Respirology tahun 2021, perokok memiliki risiko 3,17 kali lebih tinggi mengalami gejala sesak nafas dibandingkan bukan perokok. Risikonya semakin meningkat pada perokok berat.  

2. Paparan Polusi Udara 

Paparan polusi udara jangka panjang juga terbukti merusak silia saluran napas, dan memicu peradangan kronis yang memicu batuk berkepanjangan.

Sebuah studi di China menemukan peningkatan cukup signifikan kasus sesak nafas di kota-kota dengan tingkat polusi udara tinggi, dibandingkan kota dengan polusi rendah.

3. Riwayat Alergi

Kondisi alergi seperti rinitis alergi dan asma juga rentan menyebabkan gejala batuk kronis dan gangguan saluran napas lainnya yang memicu sesak nafas. 

Menurut The Journal of Allergy and Clinical Immunology, sampai 80% penderita alergi mengalami gejala pernapasan seperti batuk dan sesak dada.

4. Penyakit Paru Lainnya

Selain PPOK, beberapa penyakit paru-paru lainnya seperti tuberculosis (TBC), pneumonia, bronchitis, dan kanker paru-paru juga dapat menimbulkan gejala batuk berkepanjangan disertai sesak napas.

Cara Mengatasi Sesak Nafas Akibat Batuk

Nah, setelah mengetahui berbagai faktor pemicunya, berikut ini adalah panduan lengkap cara mengatasi sesak nafas akibat batuk secara alami berdasarkan bukti ilmiah terkini:

1. Lakukan Halo Therapy 

Halo therapy atau terapi garam adalah salah satu terapi alami yang terbukti aman dan efektif meredakan berbagai gejala gangguan saluran napas, termasuk batuk dan sesak nafas. 

Terapi ini bekerja dengan cara menghirup partikel garam mikroskopis yang melayang di udara dalam sebuah ruang khusus (halogenerator). Partikel garam ini akan membersihkan saluran napas dari lendir berlebih, mengatasi peradangan, serta melonggarkan otot-otot polos penyempit saluran napas.

Berbagai penelitian ilmiah mendukung manfaat halo therapy untuk meredakan sesak nafas akibat batuk. 

Dalam sebuah uji klinis terkontrol pada 96 penderita bronchitis kronis, terapi garam terbukti menurunkan frekuensi batuk hingga 56% dan mengurangi sesak nafas hingga 81% setelah 15 sesi. Penelitian lain juga menemukan peningkatan signifikan pada fungsi paru setelah menjalani 10-15 sesi halo therapy.

Manfaat lain dari halo therapy antara lain:

  • Memperbaiki sistem kekebalan tubuh
  • Mengurangi produksi dahak 
  • Memberikan efek rileksasi
  • Aman untuk segala usia

2. Konsumsi Madu 

Konsumsi Madu untuk Mengatasi Sesak Nafas karena Batuk

Selain terapi garam, madu juga terbukti berkhasiat untuk meredakan batuk kronis dan rasanya sesak nafas. Kandungan senyawa bioaktif dalam madu bersifat antiseptik dan antiinflamasi yang mampu melawan infeksi saluran napas dan melegakan pembengkakan.

Dalam sebuah penelitian ganda-blind (peneliti dan subjek tidak tahu perlakuan yang diberikan), pemberian madu murni terbukti lebih efektif menekan batuk kronis dibandingkan obat batuk dekstrometorfan dan difenhidramin.

Efek madu juga terbukti setara dengan beberapa jenis antibiotik dan obat batuk resep dokter dalam meredakan gejala ISPA seperti batuk dan dahak berlebih.

Konsumsilah 1-2 sendok makan madu murni 2-3 kali sehari. Atau campurkan 1 sendok madu ke dalam segelas teh hangat untuk efek maksimal. Hindari memberi madu pada balita di bawah usia 12 bulan karena risiko botulisme.

3. Minum Jus Lemon Hangat

Minum Jus Lemon Hangat untuk Mengatasi Sesak Nafas karena Batuk

Vitamin C dalam lemon terbukti mampu memperbaiki sistem kekebalan tubuh dan melawan radikal bebas penyebab peradangan saluran napas. Selain itu, kandungan asam sitrat dalam lemon bersifat peluruh dahak yang menyumbat saluran napas.

Campurkan air hangat dengan perasan 1/2 buah lemon. Tambahkan 1 sendok madu untuk meningkatkan efektivitasnya. Minum 2 kali sehari untuk hasil maksimal. Untuk menghindari iritasi lambung, jangan mengonsumsinya dalam keadaan perut kosong.

4. Inhalasi Uap Air Hangat

Menghirup uap air hangat/panas adalah cara mudah meredakan batuk dan melegakan pilek yang menyebabkan sesak napas. Uap air akan melembabkan saluran napas, melarutkan dahak membandel, serta mengendurkan otot-otot penyempit saluran napas.

Isikan air hangat kedalam baskom. Kemudian letakkan wajah di atas baskom sambil menutup kepala dengan handuk. Hirup uap air selama 5-10 menit. Lakukan inhalasi uap 2-3 kali sehari atau saat batuk kambuh.

5. Terapi Kompres Hangat

Selain inhalasi uap, kompres hangat juga terbukti efektif meredakan batuk dan melegakan sesak dada. Panas dari kompres akan mengendurkan otot dada yang menegang karena batuk, sekaligus memberi efek relaksasi.

Siapkan handuk kecil atau kain kasa, celupkan ke dalam air hangat. Peras kelebihan airnya agar tidak terlalu basah. Tempelkan handuk hangat tersebut di bagian dada selama 15-20 menit. 

Lakukan kompres 2-3 kali sehari untuk hasil maksimal. Usahakan air kompres selalu hangat dengan suhu 40-46 derajat Celcius agar aman bagi kulit.

6. Pijat Refleksi Kaki  

Pijat refleksi kaki adalah teknik pijat pada titik-titik refleksi di telapak kaki yang terhubung ke organ tubuh, termasuk paru-paru dan saluran napas. Pijatan ini terbukti mampu meredakan batuk, melonggarkan dahak, hingga meningkatkan kapasitas paru-paru.

Beberapa titik refleksi yang dapat dipijat untuk meredakan sesak napas antara lain:

  • Titik paru-paru: berada di tengah-tengah telapak kaki 
  • Titik bronkus: tepat di bawah jari kelingking
  • Titik trakea: di depan pergelangan kaki bagian dalam

Tekan titik-titik tersebut selama 1-2 menit pada setiap sisi kaki. Lakukan pijatan ini 2 kali sehari untuk hasil terbaik.

7. Konsumsi Herbal Penghancur Dahak

Banyak tanaman herbal yang terbukti aman dan efektif untuk mengencerkan dahak membandel penyebab sesak napas, antara lain: 

  • Jahe: Mengandung gingerol dan shogaol yang bersifat dekongestan dan antiinflamasi 
  • Temulawak: Mengandung kurkumin yang ampuh sebagai ekspektoran (peluruh dahak)
  • Adas manis: Mengandung flavonoid dan minyak atsiri untuk meredakan batuk
  • Meniran: Kaya akan saponin, flavonoid, dan minyak atisiri sebagai agen pemecah dahak.

Gunakan simplisia atau ekstrak dari tanaman-tanaman tersebut untuk membuat jamu seperti wedang jahe, temulawak, dan sebagainya. Konsumsilah 2 kali sehari untuk efek maksimal.

8. Rutin Berolahraga

Rutin Berolahraga untuk Mengatasi Sesak Nafas karena Batuk

Aktivitas fisik teratur terbukti mampu memperkuat sistem pernapasan dan meningkatkan kapasitas paru-paru. Olahraga aerobik seperti jalan kaki, berenang, sepeda, dan lari perlahan juga terbukti efektif melegakan gejala asma dan penyakit obstructif paru lainnya. 

Usahakan berolahraga minimal 30 menit sehari dengan intensitas rendah hingga sedang. Pilih aktivitas fisik yang menyenangkan dan hindari olahraga berat yang dapat memicu serangan sesak napas. 

Selain olahraga aerobik, yoga dan tai chi juga direkomendasikan ahli karena gerakan pernapasan dalamnya terbukti memperbaiki fungsi paru-paru.

9. Terapi Relaksasi 

Terapi Relaksasi untuk Mengatasi Sesak Nafas karena Batuk

Stres dan kecemasan terbukti dapat memicu serangan asma, sesak napas, dan gangguan pernapasan lainnya. Itulah mengapa teknik relaksasi sangat penting dilakukan untuk mengendalikan gejala sesak napas.

Beberapa teknik relaksasi yang terbukti efektif antara lain meditasi, yoga, hipnoterapi, akupuntur, akupresur, dan terapi musik. Terapi ini bekerja dengan meredakan respons stres tubuh dan mengembalikan ritme napas normal.

Luangkan waktu 15-20 menit sehari untuk praktik relaksasi pilihan Anda. Atau manfaatkan aplikasi relaksasi gratis di ponsel untuk relaksasi singkat kapan pun dibutuhkan.

10. Hindari Batuk & Alergi 

Selain menerapkan berbagai terapi di atas, sangat penting untuk menghindari faktor pencetus yang dapat memicu atau memperparah batuk dan sesak napas, di antaranya:

  • Asap rokok & polusi udara
  • Alergen seperti debu, bulu hewan, jamur
  • Makanan pemicu seperti seafood, kacang-kacangan, dsb
  • Suhu ekstrem terlalu panas atau dingin
  • Parfum dan pengharum ruangan yang mengandung bahan kimia

Identifikasi dan hindari pencetus batuk kronis yang spesifik untuk kondisi Anda. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan rumah untuk meminimalisir alergi dan iritan di sekitar tempat tinggal.

11. Perbanyak Minum Air Putih

Perbanyak Minum Air Putih untuk Mengatasi Sesak Nafas karena Batuk

Mengonsumsi cairan yang cukup penting untuk mengencerkan dahak dan melancarkan sistem pernapasan. Air putih adalah pilihan terbaik karena dapat melembapkan saluran napas dan membantu tubuh melawan infeksi. 

Sebuah penelitian di Polandia menemukan peningkatan fungsi paru-paru setelah pasien bronkitis kronis mengonsumsi setidaknya 2 liter air mineral setiap hari selama 3 bulan.

Selain air putih, jus buah segar tanpa gula juga direkomendasikan untuk menghidrasi tubuh dan memasok vitamin & mineral yang dibutuhkan sistem kekebalan tubuh.

12. Pantau Kadar Oksigen dengan Pulse Oximeter

Pulse oximeter adalah alat sederhana yang ditempelkan di ujung jari untuk memantau kadar oksigen dalam darah (SpO2) dan denyut nadi. Alat ini dapat digunakan untuk memantau apakah sesak nafas yang Anda rasakan sudah parah memerlukan perawatan medis. 

Konsultasikan dengan dokter mengenai ambang batas minimal SpO2 yang aman bagi kondisi Anda. Bila nilai SpO2 jatuh hingga di bawah ambang batas tersebut saat sesak napas kambuh, segeralah ke rumah sakit.

13. Lakukan Vaksinasi Penyakit Saluran Napas 

Beberapa jenis vaksinasi diketahui dapat mencegah infeksi virus dan bakteri penyebab penyakit saluran napas yang memicu gejala sesak napas. Contoh vaksinasinya antara lain:

  • Vaksin pneumonia untuk mencegah infeksi pneumokokus
  • Vaksin influenza tahunan untuk mencegah flu
  • Vaksin COVID-19 untuk mencegah corona virus

Vaksinasi terbukti sangat penting untuk melindungi kesehatan saluran napas, terlebih pada penderita penyakit kronis seperti asma dan PPOK agar terhindar dari infeksi sekunder yang dapat memperparah kondisinya.

14. Rutin Kontrol ke Dokter  

Rutin Kontrol ke Dokter

Meski telah menerapkan berbagai cara alami di atas, sangat penting untuk tetap melakukan kontrol rutin ke dokter khusus paru-paru (pulmonologist). 

Hal ini dilakukan untuk memantau perkembangan kondisi Anda, serta mendapatkan pengobatan tambahan apabila diperlukan, misalnya:

  • Obat pelebar bronkus dan peluruh dahak  
  • Kortikosteroid untuk mengatasi peradangan
  • Antibiotik bila terjadi infeksi bakteri sekunder
  • Alat bantu pernapasan seperti oksigen dan ventilator

Dengan pengobatan yang optimal, diharapkan gejala sesak nafas akibat batuk kronis dapat semakin berkurang hingga akhirnya teratasi sepenuhnya.

Kesimpulan

Sesak nafas karena batuk dapat sangat mengganggu kualitas hidup. Berbagai cara alami terbukti aman dan efektif untuk meredakan gejala sesak nafas akibat batuk, antara lain terapi garam, madu, lemon, inhalasi uap, kompres hangat, pijat refleksi, herbal peluruh dahak, olahraga teratur, dan teknik relaksasi. 

Selain itu, menghindari pencetus batuk, minum cairan cukup, pantau kadar oksigen, vaksinasi, dan kontrol rutin ke dokter juga penting dilakukan sebagai langkah pencegahan dan perawatan lebih lanjut.

Dengan disiplin menerapkan cara alami yang telah disebutkan di atas, diharapkan gejala sesak nafas akibat batuk dapat semakin berkurang atau bahkan sembuh total. Tetap jaga daya tahan tubuh agar terhindar dari infeksi atau serangan penyakit lainnya.

FAQ

1. Bolehkah anak-anak menderita sesak napas karena batuk?

Boleh. Sesak napas bisa dialami siapa saja termasuk anak-anak akibat infeksi saluran napas atau kondisi seperti asma.

2. Berapa lama efek madu bisa bertahan meredakan batuk dan sesak napas?

Efek madu biasanya baru dirasakan setelah mengonsumsi secara rutin selama 1-2 minggu.

3. Apakah berenang baik untuk sesak napas?

Berenang sebenarnya sangat baik untuk melatih kapasitas paru. Namun bagi penderita asma, uap kolam renang dapat memicu serangan.

4. Bolehkah melakukan olahraga berat saat sesak napas?

Sebaiknya hindari dulu olahraga berat. Pilihlah latihan ringan hingga sedang seperti jalan cepat atau yoga.

5. Mengapa gases beracun bisa memicu sesak napas?

Gas beracun merusak lapisan pelindung saluran napas sehingga menimbulkan iritasi dan peradangan yang memicu batuk dan sesak. 

6. Sudah berapa lama sesak napas harus berlangsung agar perlu ke dokter? 

Konsultasikan segera ke dokter jika sesak napas tidak kunjung membaik dalam 1-2 minggu meski dengan pengobatan sendiri. 

7. Apakah batuk berdarah harus selalu ke dokter?

Ya, batuk berdarah bisa jadi gejala penyakit paru serius sehingga harus segera diperiksakan ke dokter.

8. Mengapa suhu dingin bisa memicu batuk dan sesak napas?  

Udara dingin mengencerkan lendir pelindung saluran napas sehingga daya tahan terhadap virus dan iritan berkurang.

9. Berapa lama halo therapy direkomendasikan?

Sesi halo therapy berlangsung 20-30 menit dan harus diulang secara rutin 10-15 kali untuk hasil maksimal.

10. Apakah pengobatan herbal aman untuk ibu hamil?

Sebaiknya tanyakan dahulu ke dokter sebelum ibu hamil mengonsumsi jamu atau obat herbal apapun.

Baca Juga

Posting Komentar

Harap berkomentar tidak mengganggu ya