... 5 Jenis Penelitian Humas - Kalila Info

Search Suggest

5 Jenis Penelitian Humas

Artikel ini membahas definisi, contoh, penerapan, serta manfaat dari kelima jenis penelitian tersebut bagi praktisi PR dan humas. Informasi lengkap

5 Jenis Penelitian Humas

Kalila Info - Penelitian humas adalah proses sistematis yang dilakukan praktisi humas untuk memperoleh informasi guna membantu pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pelaksanaan program komunikasi. Penelitian ini penting dilakukan agar program komunikasi yang dijalankan sesuai dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan organisasi serta publiknya. 

Terdapat beragam jenis penelitian humas yang dapat dilakukan, di antaranya:

1. Survei Opini Publik

Survei opini publik merupakan salah satu jenis penelitian humas paling umum dilakukan. Survei ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi terkait opini, sikap, dan preferensi publik terhadap isu-isu yang berkaitan dengan organisasi. Data diperoleh melalui metode kuantitatif seperti kuesioner, wawancara, dan observasi.

Beberapa contoh topik survei opini publik dalam humas antara lain survei reputasi perusahaan, survei tanggapan produk baru, survei efektivitas iklan atau publikasi, dan survei tanggapan krisis. Data hasil survei dianalisis dengan teknik statistik untuk mengetahui gambaran opini publik secara menyeluruh.

Survei opini publik sangat berguna bagi humas untuk memahami persepsi publik, mengukur efektivitas program, dan mengevaluasi strategi komunikasi. Hasilnya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dan perumusan program humas ke depannya.

2. Analisis Media 

Analisis media adalah teknik penelitian untuk menganalisis isi media massa baik cetak maupun online. Tujuannya adalah untuk memonitor pemberitaan media terkait organisasi serta mengukur efektivitas media relations. 

Beberapa hal yang dianalisis antara lain tonality pemberitaan (positif-negatif-netral), topik utama pemberitaan, ruang liputan, strategi penulisan, dan hal lain yang relevan. Analisis media dapat mencakup media arus utama maupun media sosial.

Hasil analisis media berguna untuk evaluasi program media relations serta menentukan topik dan angle pemberitaan yang efektif untuk publikasi ke depannya. Data hasil analisis media juga dapat menjadi alert bagi humas jika terjadi pemberitaan negatif yang berpotensi krisis.

3. Studi Kasus

Studi kasus merupakan jenis penelitian humas dengan melakukan investigasi mendalam terhadap permasalahan humas tertentu yang dialami suatu organisasi. Studi kasus bertujuan untuk mengevaluasi penanganan krisis atau program tertentu serta memetik pembelajaran untuk perbaikan di masa depan.

Beberapa contoh penerapan studi kasus dalam humas antara lain evaluasi strategi penanganan krisis, analisis program kampanye publik yang gagal/berhasil, dan audit program komunikasi internal. Studi kasus melibatkan kajian data, wawancara, serta diskusi terfokus dengan narasumber terkait. 

Hasil studi kasus bermanfaat sebagai pembelajaran berharga dan rekomendasi strategis bagi organisasi terkait topik spesifik yang diteliti. Data hasil studi kasus juga dapat dipublikasikan untuk berbagi wawasan dengan industri humas secara luas.

4. Focus Group Discussion

Focus Group Discussion (FGD) adalah penelitian kualitatif dengan menggali informasi dari diskusi kelompok terarah. FGD dalam humas biasa digunakan pada tahap penjajakan (exploratory research) untuk menggali insight mendalam dari publik terkait topik tertentu. 

Beberapa contoh penerapan FGD dalam penelitian humas antara lain FGD evaluasi kepuasan pelanggan, FGD pengembangan program CSR, dan FGD pengujian konsep kampanye sebelum diluncurkan. Diskusi difasilitasi oleh moderator profesional dan hasilnya dianalisis untuk pengambilan keputusan.

FGD menghasilkan pemahaman mendalam terkait persepsi, harapan, dan aspiration publik sasaran. Hasil FGD sangat kaya dengan insight strategis langsung dari representasi publik terkait yang dapat menginspirasi ide dan inovasi program humas ke depannya. 

5. Observasi 

Observasi adalah teknik pengumpulan data kualitatif di mana peneliti humas secara langsung mengamati fenomena yang terjadi terkait topik penelitiannya. Observasi dapat bersifat partisipatif ataupun non-partisipatif.

Beberapa contoh penerapan observasi dalam humas antara lain observasi aktivitas dan interaksi di media sosial, observasi perilaku khalayak di event, observasi pola komunikasi internal, dan observasi kegiatan customer service. Data hasil observasi kemudian dianalisis untuk pengembangan program.

Observasi memberikan pemahaman mendalam terkait fenomena dan kejadian yang terjadi di lapangan secara factual, melengkapi data hasil penelitian kuantitatif. Hasil observasi sangat berguna untuk evaluasi dan penyempurnaan program komunikasi dan operasional organisasi.

Kesimpulan

Itulah 5 jenis penelitian yang lumrah dilakukan dalam kegiatan humas. Masing-masing penelitian memiliki keunikan dan manfaat tersendiri. Oleh karenanya, praktisi humas perlu memilih metode penelitian yang tepat sesuai dengan tujuan dan konteks aktivitas humas di organisasinya masing-masing agar mendapatkan data dan insight yang akurat dan strategis untuk pengambilan keputusan.

Baca Juga

Posting Komentar

Harap berkomentar tidak mengganggu ya