... 10 Negara Produsen Beras Terbesar di Dunia, Indonesia Nomor Berapa? - Kalila Info

Search Suggest

10 Negara Produsen Beras Terbesar di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

10 Negara Penghasil Beras Terbesar Dunia 2023, Capaian dan Prospek Produksinya. Inilah daftar update 10 negara produsen beras terdepan di dunia
10 Negara Produsen Beras Terbesar di Dunia, Indonesia Nomor Berapa

Kalilainfo.com - Beras adalah salah satu komoditas pangan utama di dunia. Lebih dari setengah populasi dunia mengonsumsi beras sebagai sumber kalori dan nutrisi utama. Oleh karena itu, produksi beras menjadi hal yang sangat penting bagi ketahanan pangan global. 

Berikut ini adalah daftar 10 negara dengan produksi beras terbesar di dunia berdasarkan data tahun 2022 dari Food and Agriculture Organization (FAO):

1. China 

Berdasarkan laporan Food and Agriculture Organization (FAO) terbaru pada 2023, China diproyeksikan akan mempertahankan posisinya sebagai produsen beras terbesar di dunia untuk tahun ini, dengan perkiraan total produksi mencapai 150,2 juta metrik ton.

Angka produksi beras China tahun ini diperkirakan akan sedikit meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan ketahanan dan keunggulan sektor pertanian padi China dalam memenuhi kebutuhan pangan penduduknya yang sangat besar.

Dominasi China sebagai lumbung beras dunia telah berlangsung selama beberapa dekade. Selain faktor luas lahan, produktivitas beras China juga didukung infrastruktur irigasi yang sangat baik guna mengairi sawah-sawahnya yang didominasi padi.

Pemerintah China terus berupaya meningkatkan produksi beras melalui berbagai kebijakan untuk melindungi petani lokal, subsidi sarana produksi, serta dukungan riset dan teknologi pertanian padi mutakhir.

2. India 

India diperkirakan akan memproduksi sekitar 132 juta metrik ton beras pada 2023, mengukuhkan posisinya sebagai produsen beras terbesar kedua di dunia setelah China. Meski begitu, produktivitas padi India masih tertinggal dari China dan beberapa negara top producers lainnya.

Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia, permintaan beras di India sangat tinggi sehingga sektor pertanian padinya terus didorong untuk terus meningkatkan hasil panen. Padi menjadi komoditas strategis India karena menjadi sumber kalori dan karbohidrat utama penduduknya.

Pemerintah India terus berupaya meningkatkan produktivitas padi melalui penggunaan varietas unggul berproduksi tinggi, penerapan sistem pengairan yang lebih baik, serta penyediaan insentif dan bantuan teknis maupun finansial bagi para petani padi. Dengan berbagai upaya tersebut, India berpeluang mempertahankan kedaulatannya sebagai lumbung beras kedua terbesar di dunia pada 2023 ini.

3. Indonesia 

Menurut laporan FAO terbaru, Indonesia diproyeksikan akan memproduksi sekitar 36,5 juta metrik ton beras pada 2023. Dengan angka ini, Indonesia menempati peringkat keempat dunia dalam hal produksi beras, serta menjadi yang terbesar di antara negara-negara ASEAN.

Meski produktivitas padi Indonesia masih ada di bawah Vietnam dan Thailand, upaya peningkatan produksi beras terus dilakukan mengingat komoditas ini menjadi makanan pokok lebih dari 230 juta penduduk Indonesia.

Pemerintah terus berupaya meningkatkan produksi beras nasional melalui optimalisasi lahan pertanian yang ada, penggunaan varietas unggul baru, penerapan sistem tanam jajar legowo, serta penyediaan irigasi yang memadai.

Target swasembada beras berkelanjutan terus diupayakan untuk menjaga ketahanan dan kedaulatan pangan Indonesia. Dengan berbagai program dan kebijakan yang ada, produktivitas padi Indonesia diharapkan terus meningkat pada tahun ini.

4. Bangladesh 

Bangladesh kini telah mencapai swasembada beras setelah berhasil meningkatkan produksi beras dalam negeri hingga mencukupi konsumsi penduduknya. Laporan FAO memperkirakan Bangladesh akan memproduksi sekitar 37,3 juta metrik ton beras pada 2023 ini.

Pencapaian swasembada beras ini sangat berarti bagi Bangladesh yang notabene merupakan salah satu negara berpenduduk padat dengan lahan pertanian terbatas. Ketahanan pangan Bangladesh kini semakin terjaga berkat peningkatan produktivitas padi akibat penggunaan varietas unggul dan penerapan sistem pertanian presisi.

Di masa mendatang, Bangladesh berpotensi menjadi pemain penting dalam perdagangan beras dunia. Surplus produksi berasnya berpeluang diekspor ke negara-negara tetangga. Dengan demikian, komoditas beras bisa menjadi pemasuk devisa penting bagi perekonomian Bangladesh yang tengah berkembang pesat.

5. Vietnam 

Berdasarkan laporan FAO terbaru, Vietnam diperkirakan akan memproduksi sekitar 29 juta metrik ton beras pada 2023 ini. Produksi ini menempatkan Vietnam sebagai eksportir beras terbesar kedua di dunia setelah India.

Vietnam telah lama dikenal sebagai negara penghasil beras utama Asia Tenggara dengan kualitas ekspor yang baik. Produktivitas padi Vietnam terus meningkat pesat, didukung oleh infrastruktur irigasi yang sangat baik serta implementasi teknik budidaya padi yang modern.

Beras menjadi komoditas utama pertanian dan ekonomi Vietnam. Devisa negara ini banyak dihasilkan dari ekspor beras ke berbagai mancanegara, terutama Tiongkok. Pemerintah terus berupaya meningkatkan daya saing dan kualitas beras Vietnam di pasar global.

Dengan tren peningkatan produktivitas yang konsisten tiap tahunnya, Vietnam berpotensi menggeser posisi India sebagai eksportir beras nomor satu dunia dalam beberapa tahun mendatang.

6. Thailand 

Thailand telah lama menduduki takhta sebagai eksportir beras terbesar dunia, meski dari sisi produksi nasional masih kalah dari beberapa negara tetangga di Asia. Pada 2023, produksi beras Thailand diperkirakan mencapai 20,1 juta metrik ton menurut laporan FAO.

Dominasi Thailand sebagai raja beras dunia terjadi karena negara ini mampu menghasilkan beras premium dengan kualitas ekspor terbaik, seperti jenis Hom Mali atau Thai Jasmine Rice. Selain itu, keunggulan infrastruktur dan sistem logistik Thailand turut mendongkrak daya saing berasnya di pasar global.

Pemerintah Thailand juga sangat mendukung pengembangan sektor pertanian padi guna mempertahankan posisinya sebagai eksportir beras utama dunia. Berbagai kebijakan insentif fiskal maupun non-fiskal terus diberikan untuk mendorong peningkatan produktivitas serta kualitas beras.

7. Myanmar 

Myanmar merupakan salah satu produsen beras penting di Asia Tenggara dengan total produksi diperkirakan mencapai 13,2 juta metrik ton pada 2023 menurut data FAO. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Pemerintah Myanmar terus berupaya meningkatkan hasil panen dan produktivitas padi guna mencapai target swasembada beras dalam waktu dekat. Berbagai program intensifikasi dan perluasan areal tanam terus dijalankan, terutama di Delta Irrawaddy dan Dataran Tengah yang merupakan lumbung padi Myanmar.

Dukungan teknis maupun finansial bagi petani juga terus ditingkatkan melalui penyediaan benih unggul, alat mesin pertanian, pupuk bersubsidi, serta pembangunan irigasi dan infrastruktur pertanian lainnya.

Dengan berbagai upaya peningkatan produktivitas ini, Myanmar optimis bisa segera mencapai swasembada beras dan berkontribusi penting bagi ketahanan pangan kawasan.

8. Filipina 

Berbeda dengan sejumlah negara Asia Tenggara lainnya yang sudah surplus, Filipina diperkirakan baru akan mampu memproduksi sekitar 12,7 juta metrik ton beras pada 2023, masih jauh di bawah total konsumsi nasionalnya.

Dengan demikian, Filipina which merupakan importir beras terbesar keempat dunia itu masih sangat bergantung pada pasokan dari luar negeri, terutama dari Vietnam dan Thailand. Kurang optimalnya infrastruktur irigasi menjadi salah satu kendala utama rendahnya produktivitas padi Filipina.

Meski demikian, berbagai program peningkatan hasil panen dan perluasan areal tanam padi terus dijalankan pemerintah. Penerapan teknologi pertanian presisi juga mulai digalakkan untuk mengejar ketertinggalan sektor padi Filipina dibanding negara tetangga.

Diperkirakan Filipina baru bisa mencapai swasembada beras dalam jangka panjang jika berbagai upaya peningkatan produktivitas padi ini bisa berjalan optimal dan berkelanjutan.

9. Pakistan 

Pakistan menjadi salah satu produsen beras terbesar di Asia Selatan dengan total produksi diperkirakan mencapai 9,3 juta metrik ton pada 2023 menurut data FAO. Beras menjadi komoditas strategis Pakistan sebagai sumber karbohidrat utama penduduknya.

Dominasi tanaman padi terlihat di wilayah pertanian utama Pakistan seperti Punjab, Sindh, dan Khyber Pakhtunkhwa. Pemerintah terus berupaya meningkatkan produktivitas padi guna mewujudkan ketahanan pangan nasional dan mengurangi ketergantungan impor.

Dukungan bagi petani padi terus ditingkatkan melalui penyediaan benih unggul, bantuan alat-mesin modern, serta peningkatan akses terhadap sistem irigasi. Pakistan juga mulai menerapkan sistem pertanian presisi untuk mengoptimalkan produksi padi di lahan-lahan yang ada.

Dengan berbagai upaya ini, Pakistan menargetkan peningkatan produksi beras hingga 15% dalam 5 tahun ke depan. Ketahanan dan kedaulatan pangan berbasis beras menjadi kunci utama ketahanan nasional Pakistan.

10. Jepang 

Meski bukan termasuk produsen utama, Jepang tetap berupaya meningkatkan produksi beras dalam negeri guna memenuhi sebagian permintaan konsumsi nasionalnya yang sangat besar.

Pada 2023, produksi beras Jepang diperkirakan mencapai 7,8 juta metrik ton menurut data FAO, meningkat tipis dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini diraih lewat optimalisasi lahan pertanian yang ada serta penerapan teknologi pertanian presisi padi.

Jepang yang notabene minim lahan dan didominasi pegunungan menghadapi banyak kendala dalam upaya peningkatan hasil panen padi. Namun pemerintah terus berupaya menjaga tingkat produksi dalam negeri, sekaligus mengurangi ketergantungan impor beras dari Amerika Serikat dan sejumlah negara Asia lainnya.

Diperkirakan produksi beras Jepang akan terus meningkat secara perlahan dalam beberapa tahun mendatang seiring makin intensifnya upaya peningkatan produktivitas yang dilakukan pemerintah.

Kesimpulan

Itulah uraian mengenai perkiraan 10 negara dengan produksi beras terbesar di dunia pada 2023 beserta analisis singkatnya. Asia masih mendominasi dengan kontribusi sekitar 90% produksi beras dunia.

China diperkirakan bakal mempertahankan takhtanya sebagai lumbung beras utama dunia, disusul India dan sejumlah produsen Asia lainnya. Sementara di kawasan ASEAN, Indonesia menjadi pemain terdepan dalam hal produksi beras.

Beberapa negara seperti Bangladesh dan Vietnam bahkan berpotensi jadi pemain penting dalam perdagangan beras global. Sementara negara-negara seperti Filipina dan Jepang masih berupaya meningkatkan produksi berasnya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Referensi

1. Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO). 2023. FAO Cereal Supply and Demand Brief. Tersedia di: http://www.fao.org/worldfoodsituation/csdb/en/

2. Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 2023. Outlook Komoditas Pertanian Subsektor Tanaman Pangan Beras. ISSN: 2087-1219.

3. Vijayakumar, B., N. Vijayakumar, dan S.J. Britto. 2022. Rice Production in Major Rice Growing Countries. International Journal of Chemical Studies. 10(1): 01-06

4. United States Department of Agriculture (USDA). 2022. Rice Outlook: November 2022. RCS-22K. Tersedia di: www.ers.usda.gov 

5. Kementerian Pertanian dan Peternakan Bangladesh. 2021. Krishi Diary. Bangladesh Rice Research Institute (BRRI). 

Baca Juga

Posting Komentar

Harap berkomentar tidak mengganggu ya