... 10 Negara Penghasil Kapas Terbesar di Dunia - Kalila Info

Search Suggest

10 Negara Penghasil Kapas Terbesar di Dunia

10 negara penghasil kapas utama dunia beserta faktor-faktor yang memengaruhi produksinya seperti harga jual kapas, iklim, serangan hama dll
10 Negara Penghasil Kapas Terbesar di Dunia

Kalilainfo.com - Kapas merupakan serat alami yang berasal dari biji kapas. Serat kapas banyak digunakan dalam industri tekstil sebagai bahan baku utama produksi benang dan kain. Beberapa negara utama penghasil kapas dunia antara lain Tiongkok, India, dan Amerika Serikat. 

Dalam tahun 2022/2023, Tiongkok diperkirakan menjadi negara dengan produksi kapas terbesar di dunia dengan total produksi mencapai sekitar 6,68 juta ton metrik. India dan Amerika Serikat masing-masing diperkirakan memproduksi kapas sebanyak 5,66 juta ton metrik dan 3,15 juta ton metrik.

Berikut ini adalah ulasan lengkap mengenai produksi kapas global tahun 2022/2023 berdasarkan negara beserta faktor-faktor yang mempengaruhi produksinya.

1. Tiongkok

Tiongkok diperkirakan menjadi produsen kapas terbesar di dunia pada tahun 2022/2023 dengan total produksi mencapai sekitar 6,684 juta ton metrik. Angka produksi kapas Tiongkok ini naik sekitar 2% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Kenaikan produksi kapas Tiongkok ini didukung oleh peningkatan hasil panen per hektar akibat penggunaan varietas unggul dan teknik budidaya yang lebih baik. Selain itu, luas area tanam kapas di Tiongkok juga meningkat pada musim tanam 2022/2023 ini.

Meski demikian, pertumbuhan produksi kapas Tiongkok diperkirakan melambat dibandingkan beberapa tahun belakangan. Hal ini disebabkan penurunan tingkat profitabilitas petani kapas akibat harga kapas yang cenderung menurun dalam beberapa tahun terakhir.

2. India 

India diperkirakan menjadi produsen kapas terbesar kedua di dunia pada tahun 2022/2023 dengan total produksi mencapai sekitar 5,661 juta ton metrik. Produksi kapas India pada tahun ini diperkirakan turun sekitar 2% dibanding tahun sebelumnya.

Penurunan produksi kapas di India tahun ini disebabkan oleh berkurangnya luas area tanam akibat iklim ekstrem dan serangan hama penggerek buah kapas. Di beberapa wilayah utama penghasil kapas di India seperti Gujarat, Maharashtra, dan Telangana, curah hujan tidak menentu menyebabkan gagal panen.

Pemerintah India terus berupaya meningkatkan produktivitas kapas melalui penggunaan varietas unggul tahan hama dan cuaca ekstrem. Namun demikian, tantangan iklim yang semakin tidak menentu diperkirakan akan terus memengaruhi produksi kapas India ke depannya.

 3. Amerika Serikat

Amerika Serikat diperkirakan menjadi produsen kapas ketiga terbesar di dunia pada tahun 2022/2023 dengan total produksi mencapai sekitar 3,15 juta ton metrik. Produksi kapas AS pada tahun ini diperkirakan naik sekitar 10% dibanding tahun sebelumnya.

Kenaikan produksi kapas AS didorong oleh peningkatan harga jual kapas yang mendorong petani untuk menambah luas lahan tanam. Selain itu, kondisi cuaca yang lebih baik di sejumlah wilayah penghasil kapas utama seperti Texas juga mendukung peningkatan hasil panen. 

Pemerintah AS memberikan berbagai insentif bagi petani kapas untuk mendorong peningkatan produktivitas, seperti asuransi pertanian dan subsidi benih dan pupuk. Produksi kapas diperkirakan akan terus meningkat di AS jika harga jual tetap menguntungkan.

 4. Brasil

Brasil diperkirakan menjadi produsen kapas terbesar keempat di dunia pada tahun 2022/2023 dengan total produksi mencapai sekitar 3,062 juta ton metrik. Angka produksi kapas Brasil tahun ini diperkirakan naik sekitar 16% dibanding tahun sebelumnya.

Peningkatan produksi kapas Brasil didorong oleh permintaan global yang tinggi dan iklim yang mendukung di wilayah utama penghasil kapas seperti Mato Grosso. Selain itu, petani Brasil juga terus meningkatkan produktivitas dengan menerapkan teknologi pertanian presisi.

Pemerintah Brasil memberikan dukungan kepada petani kapas melalui pembiayaan, penelitian dan pengembangan varietas unggul, serta penyuluhan pertanian. Dengan berbagai upaya tersebut, produksi kapas Brasil diperkirakan akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang.

5. Australia 

Australia diperkirakan menjadi produsen kapas terbesar kelima di dunia pada tahun 2022/2023 dengan total produksi mencapai sekitar 1,263 juta ton metrik. Produksi kapas Australia pada tahun ini diperkirakan naik sekitar 6% dibanding tahun sebelumnya.

Peningkatan produksi kapas Australia didukung oleh harga jual yang menguntungkan dan kondisi iklim yang sebagian besar mendukung. Selain itu, petani juga menerapkan manajemen hama terpadu untuk mengendalikan hama penggerek buah kapas.

Produksi kapas di Australia sebagian besar terkonsentrasi di wilayah Queensland dan New South Wales. Pemerintah Australia memberikan dukungan penelitian dan pengembangan teknologi pertanian untuk terus meningkatkan produktivitas kapas nasional.

6. Turki

Turki diperkirakan memproduksi kapas sebanyak 1,067 juta ton metrik pada tahun 2022/2023. Produksi kapas Turki terkonsentrasi di wilayah Aegean dan Mediterranean. Daerah utama penghasil kapas di Turki antara lain Izmir, Aydin, dan Adana. 

Produktivitas rata-rata kapas Turki mencapai sekitar 1.700 kg/ha. Pemerintah Turki memberikan subsidi pupuk dan asuransi pertanian untuk mendukung petani kapas. Sebagian besar kapas Turki diekspor ke negara-negara Uni Eropa.

7. Pakistan

Pakistan diperkirakan memproduksi kapas sebanyak 849 ribu ton metrik pada tahun 2022/2023. Penanaman kapas terkonsentrasi di wilayah Punjab dan Sindh. Rata-rata hasil kapas di Pakistan sekitar 600 kg/ha, lebih rendah dari rata-rata dunia.

Kendala utama produksi kapas Pakistan antara lain ketersediaan air irigasi dan serangan hama. Pemerintah Pakistan berupaya meningkatkan produktivitas kapas melalui pengenalan varietas unggul baru. 

8. Uzbekistan

Uzbekistan diperkirakan memproduksi kapas sebanyak 740 ribu ton metrik pada tahun 2022/2023. Lebih dari 90% produksi kapas Uzbekistan berasal dari wilayah Khorezm dan Karakalpakstan. Rata-rata hasil kapas Uzbekistan mencapai sekitar 1.300 kg/ha.

Petani kapas di Uzbekistan didukung melalui asuransi pertanian dan dana penelitian. Sebagian besar kapas Uzbekistan diekspor ke Bangladesh, Cina, dan Rusia. 

9. Argentina

Argentina diperkirakan memproduksi kapas sebanyak 245 ribu ton metrik pada tahun 2022/2023. Penanaman kapas terkonsentrasi di wilayah Chaco. Rata-rata hasil kapas Argentina mencapai sekitar 2.600 kg/ha.

Hama utama yang menyerang tanaman kapas di Argentina adalah penggerek buah. Sebagian besar kapas Argentina diekspor dalam bentuk kain dan pakaian jadi.

10. Mali

Mali diperkirakan memproduksi kapas sebanyak 160 ribu ton metrik pada tahun 2022/2023. Wilayah utama penghasil kapas di Mali adalah Koutiala dan Sikasso. Rata-rata hasil kapas di Mali sekitar 1.100 kg/ha.

Kendala utama produksi kapas Mali adalah keterbatasan modal dan teknologi. Sebagian besar kapas Mali diekspor ke Senegal dan Pantai Gading.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Kapas

Beberapa faktor utama yang mempengaruhi produksi kapas global antara lain:

1. Harga Jual Kapas

Harga jual kapas di pasar internasional sangat memengaruhi keputusan petani dalam menanam kapas. Jika harga jual tinggi dan menguntungkan, petani akan terdorong untuk menambah luas lahan tanam kapas. Sebaliknya, penurunan harga jual akan membuat petani beralih ke tanaman lain.

2. Iklim dan Cuaca

Produktivitas kapas sangat dipengaruhi oleh curah hujan, suhu, dan kondisi cuaca ekstrem seperti kekeringan atau banjir. Curah hujan yang ideal untuk kapas berkisar antara 600-1200 mm per tahun. Suhu optimum berkisar 21-30 derajat Celcius.

3. Serangan Hama dan Penyakit

Hama utama tanaman kapas antara lain penggerek buah, kepik penghisap polong, dan kutu kebul. Serangan hama yang parah dapat menurunkan produktivitas hingga 40%. Selain hama, penyakit utama tanaman kapas juga perlu dikendalikan.

4. Ketersediaan Lahan

Ketersediaan lahan yang cocok untuk budidaya kapas menjadi faktor penting bagi perluasan areal tanam. Lahan untuk kapas membutuhkan jenis tanah yang subur, drainase yang baik, dan ketersediaan air irigasi.

5. Dukungan Pemerintah

Berbagai kebijakan pemerintah seperti subsidi benih/pupuk, penelitian & pengembangan, serta penetapan harga pembelian dapat memengaruhi produksi kapas di suatu negara. Dukungan pemerintah diperlukan untuk peningkatan produktivitas.

6. Adopsi Teknologi

Penerapan teknologi pertanian presisi, mekanisasi, dan varietas unggul berperan penting dalam peningkatan produktivitas kapas. Negara maju umumnya memiliki tingkat adopsi teknologi pertanian yang lebih tinggi.

Dengan memahami faktor-faktor kunci di atas, berbagai upaya dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi kapas di berbagai negara. Peningkatan produktivitas kapas global diperlukan untuk memenuhi permintaan industri tekstil dunia yang terus meningkat.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, produksi kapas global tahun 2022/2023 diperkirakan mencapai 25,9 juta ton metrik, naik sekitar 2,7% dari tahun sebelumnya.

Tiongkok diproyeksikan tetap menjadi produsen kapas terbesar dunia dengan total produksi mencapai 6,68 juta ton metrik, disusul India sebesar 5,66 juta ton metrik dan Amerika Serikat 3,15 juta ton metrik. Brasil dan Australia juga masuk dalam jajaran 5 besar produsen kapas dunia.

Beberapa faktor kunci yang memengaruhi produksi kapas global antara lain harga jual kapas internasional, kondisi iklim dan cuaca ekstrem, serangan hama & penyakit, ketersediaan lahan, kebijakan pemerintah, serta tingkat adopsi teknologi di masing-masing negara.

Di masa mendatang, produktivitas kapas global diharapkan terus meningkat melalui adopsi varietas unggul, teknik budidaya maju, pertanian presisi, serta dukungan kebijakan pemerintah. Peningkatan produksi global diperlukan untuk memenuhi permintaan industri tekstil dunia yang terus tumbuh.

Referensi

1. USDA Foreign Agricultural Service (2022). Cotton: World Markets and Trade. Diakses dari https://apps.fas.usda.gov

2. International Cotton Advisory Committee (2022). World Cotton Production. Diakses dari https://icac.org

3. China Cotton Association (2022). Analysis and Forecast of Supply and Demand of Cotton in China. Diakses dari http://www.china-cotton.org 

4. India Business Standard (2022). Cotton output to decline by 2% in 2022-23 on adverse weather conditions. Diakses dari https://www.business-standard.com

5. CONAB - Companhia Nacional de Abastecimento (2022). Acompanhamento de safra brasileira. Diakses dari https://www.conab.gov.br

6. Cotton Australia (2022). Australian Cotton Production. Diakses dari https://cottonaustralia.com.au

7. Abdullaev, I., Hassan, M., de Fraiture, C. (2009). Cotton Production and Water Management in Uzbekistan. Diakses dari https://www.iwmi.cgiar.org

Baca Juga

Posting Komentar

Harap berkomentar tidak mengganggu ya