... 10 Negara Penghasil Gula Terbesar di Dunia - Kalila Info

Search Suggest

10 Negara Penghasil Gula Terbesar di Dunia

10 negara dengan produksi dan ekspor gula terbesar, seperti Brasil, Thailand, India, Australia, Guatemala, Meksiko, Uni Eropa, Afrika Selatan,
10 Negara Penghasil Gula Terbesar di Dunia

Kalilainfo.com - Gula merupakan salah satu komoditas penting yang dibutuhkan di seluruh dunia. Kebutuhan gula yang terus meningkat mendorong banyak negara untuk memproduksi gula dalam jumlah besar, bahkan hingga diekspor ke berbagai negara. 

Berikut ini adalah 10 negara dengan volume produksi dan ekspor gula terbesar di dunia:

1. Brasil

Brasil menempati posisi pertama sebagai negara penghasil gula terbesar di dunia. Pada tahun 2020/2021, total volume ekspor gula Brasil mencapai 32,15 juta metrik ton. Angka ini jauh melampaui negara pengekspor gula terbesar kedua, yaitu Thailand yang hanya mengekspor 7,3 juta metrik ton gula.

Kemampuan Brasil menjadi produsen dan eksportir gula terbesar di dunia tak lepas dari produksi tebu yang melimpah. Berdasarkan data FAO tahun 2019, total produksi tebu Brasil mencapai 752 juta ton, hampir dua kali lipat dari produksi tebu India sebagai negara produsen tebu terbesar kedua di dunia.

Brasil memiliki lahan pertanian tebu seluas 9,7 juta hektar yang tersebar di wilayah tengah dan selatan negara ini. Produktivitas tebu di Brasil juga tergolong tinggi, rata-rata mencapai 70-75 ton per hektar.

Industri gula Brasil terus berkembang pesat. Pada 2022, kelompok usaha Louis Dreyfus Company Group melakukan investasi sebesar R$1 miliar (sekitar Rp2,17 triliun) untuk membangun pabrik gula baru di negara bagian Mato Grosso do Sul.

2. Thailand 

Thailand menempati peringkat kedua sebagai negara penghasil gula terbesar di dunia dengan total volume ekspor mencapai 7,3 juta metrik ton pada 2020/2021. Thailand dikenal sebagai salah satu produsen gula terkemuka di Asia.

Meski luas lahan pertanian tebu di Thailand hanya sekitar 1 juta hektar, produktivitas tebunya cukup tinggi yaitu rata-rata 70 ton per hektar. Selain itu, petani tebu di Thailand didukung oleh sistem irigasi dan teknologi pertanian yang baik sehingga dapat memaksimalkan hasil panen.

Thailand saat ini tengah menggenjot produksi gula untuk mengurangi ketergantungan impor. Pemerintah memberikan subsidi bagi petani tebu guna mendorong peningkatan produksi. Di sisi lain, pabrik-pabrik gula milik negara terus ditingkatkan kapasitasnya.

Thailand diperkirakan akan tetap menjadi negara penghasil gula utama di kawasan Asia Tenggara dalam beberapa tahun ke depan. Surplus produksi gula dari Thailand diekspor ke berbagai negara di Asia, Eropa, dan Amerika.

3. India

India menempati peringkat ketiga dengan total volume ekspor gula sekitar 6 juta metrik ton pada 2020/2021. India sendiri merupakan produsen tebu terbesar kedua di dunia setelah Brasil, dengan total produksi mencapai 370,5 juta ton pada 2019.

Lahan perkebunan tebu di India terbentang di 11 negara bagian, yaitu Uttar Pradesh, Maharashtra, Karnataka, Tamil Nadu, Gujarat, Andhra Pradesh, Telangana, Bihar, Punjab, Haryana, dan Madhya Pradesh. Uttar Pradesh menjadi kontributor terbesar dengan 43% produksi gula nasional.

Secara geografis, daerah di India bagian utara dan tengah merupakan sentra produksi tebu terbesar di negara ini. Produksi gula India didominasi oleh sektor pertanian rakyat. Petani tebu di India umumnya berukuran kecil dengan lahan kurang dari 1 hektar.

Pemerintah India terus berupaya meningkatkan produktivitas tebu melalui penggunaan varietas unggul, penerapan sistem irigasi modern, serta penyediaan pupuk dan pestisida berkualitas. Surplus produksi gula India diekspor ke negara-negara di Timur Tengah, Asia Tenggara, dan Afrika.

4. Australia  

Australia menempati peringkat keempat dengan total volume ekspor gula sekitar 3,34 juta metrik ton pada 2020/2021. Negara ini memproduksi tebu dengan total mencapai 30,2 juta ton pada 2019.

Queensland merupakan negara bagian penghasil tebu terbesar di Australia, menyumbang sekitar 95% produksi nasional. Selain itu, New South Wales dan Northern Territory juga memiliki perkebunan tebu dalam skala besar.

Rata-rata produktivitas tebu di Australia mencapai 80-85 ton per hektar, tertinggi kedua setelah Brasil di antara negara-negara penghasil gula utama dunia. Tingginya produktivitas ini didukung oleh kualitas lahan, iklim, dan teknologi pertanian yang baik.

Industri gula Australia dikuasai oleh beberapa perusahaan besar seperti Wilmar Group, Mackay Sugar, dan MSF Sugar. Gula yang diproduksi umumnya diekspor ke negara-negara di Asia seperti Indonesia, Malaysia, dan Korea Selatan.

5. Guatemala

Guatemala menempati peringkat kelima dengan total volume ekspor gula mencapai 1,73 juta metrik ton pada 2020/2021. Total produksi tebu di negara ini tercatat sebesar 28,3 juta ton pada 2019.

Meski bukan negara besar, Guatemala memiliki iklim tropis yang cocok untuk budidaya tebu. Produksi tebu terkonsentrasi di pantai Pasifik negara ini dimana terdapat lumpur vulkanik yang subur.

Petani tebu di Guatemala umumnya berukuran kecil dengan rata-rata luas lahan kurang dari 1 hektar. Namun demikian, produktivitas tebunya cukup tinggi yakni sekitar 60-70 ton per hektar.

Guatemala selama ini dikenal sebagai eksportir gula mentah atau raw sugar. Komoditas ini diekspor ke Amerika Serikat untuk diproses lebih lanjut menjadi gula putih. Guatemala berupaya meningkatkan nilai tambah dengan melakukan penyulingan gula putih secara mandiri.

6. Meksiko

Meksiko menempati peringkat keenam dengan total volume ekspor gula sekitar 1,59 juta metrik ton pada 2020/2021. Total produksi tebu di negara ini mencapai 53,9 juta ton pada 2019.

Veracruz merupakan negara bagian penghasil tebu terbesar di Meksiko, diikuti Jalisco, San Luis Potosí, dan Chiapas. Lahan pertanian tebu di Meksiko didominasi petani kecil dengan rata-rata luas lahan kurang dari 5 hektar.

Produktivitas tebu di Meksiko berkisar 60-65 ton per hektar. Pemerintah terus berupaya meningkatkannya melalui penggunaan bibit unggul, penerapan sistem irigasi tetes, serta penyuluhan pertanian yang lebih baik.

Sebagian besar gula yang diproduksi Meksiko diekspor ke Amerika Serikat. Sisanya memasok kebutuhan dalam negeri sebesar 5 juta ton per tahun. Meksiko juga mengekspor ethanol atau biofuel hasil sampingan pengolahan tebu.

7. Uni Eropa 

Uni Eropa menempati peringkat ketujuh dengan total volume ekspor gula sekitar 1 juta metrik ton pada 2020/2021. Negara-negara anggota Uni Eropa menghasilkan gula dari tebu maupun bit gula. 

Prancis dan Jerman merupakan dua negara produsen gula terbesar di Uni Eropa. Keduanya memanfaatkan lahan pertanian di daerah Alsace, Rhineland, serta Saxony untuk budidaya tebu dan bit.

Rata-rata produktivitas tebu di Uni Eropa sekitar 65-70 ton per hektar, sedangkan bit gula dapat mencapai 40-45 ton per hektar. Teknologi pertanian maju serta subsidi Uni Eropa mendukung tingginya produktivitas komoditas gula ini.

Meski surplus produksi gula diekspor, Uni Eropa juga menjadi importir gula mentah dari negara-negara Afrika, Karibia, dan Pasifik yang mendapat akses pasar preferensial ke Eropa.

8. Afrika Selatan

Afrika Selatan menempati peringkat kedelapan dengan total volume ekspor gula sekitar 0,99 juta metrik ton pada 2020/2021. Negara ini merupakan produsen gula terbesar di benua Afrika.

KwaZulu-Natal dan Mpumalanga adalah dua provinsi utama penghasil tebu di Afrika Selatan. Rata-rata produktivitas tebu di negara ini mencapai 65 ton per hektar, didukung oleh sumber daya lahan dan air yang memadai.

Industri gula Afrika Selatan dikuasai beberapa perusahaan besar seperti Illovo Sugar, Tongaat Hulett, dan TSB Sugar. Mereka mengoperasikan pabrik dan perkebunan tebu dengan skala ekonomis. 

Sebagian besar gula produksi Afrika Selatan diekspor ke negara-negara tetangga seperti Mozambik, Zimbabwe, dan Kenya. Sisanya memenuhi kebutuhan dalam negeri sekitar 2,5 juta ton per tahun.

9. Kolombia

Kolombia menempati peringkat kesembilan dengan total volume ekspor gula sekitar 0,7 juta metrik ton pada 2020/2021. Negara ini memproduksi gula terutama dari tebu.

Daerah Cauca Valley di Kolombia Selatan merupakan sentra produksi tebu terbesar di negara ini. Lahan pertanian tebu yang luas serta iklim tropis mendukung tingginya produktivitas hingga mencapai 100 ton per hektar.

Petani tebu skala kecil menguasai sekitar 80% lahan di Cauca Valley. Mereka membudidayakan tebu dengan teknik konvensional. Sementara sekitar 20% sisanya dikelola perusahaan besar dengan teknologi maju. 

Kolombia berupaya meningkatkan produksi gula untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor. Pemerintah juga mendorong ekspor ke negara tetangga seperti Venezuela dan Ekuador.

10. Maroko

Maroko menempati peringkat kesepuluh dengan total volume ekspor gula sekitar 0,68 juta metrik ton pada 2020/2021. Negara ini memproduksi gula terutama dari tebu yang dibudidayakan di dataran tinggi.

Dua wilayah utama penghasil tebu di Maroko adalah Gharb dan Loukkos. Keduanya memiliki iklim Mediterania yang cocok untuk pertumbuhan tebu. Rata-rata produktivitas tebu mencapai 75 ton per hektar.

Industri gula Maroko dikuasai oleh perusahaan milik negara seperti Cosumar dan Sucafina. Mereka mengelola perkebunan tebu skala besar dengan teknologi pertanian modern.

Sebagian besar gula produksi Maroko dipasok untuk kebutuhan dalam negeri sekitar 1,2 juta ton per tahun. Surplusnya diekspor ke negara-negara di Afrika dan Timur Tengah yang memiliki akses bebas bea masuk ke Uni Eropa.

Kesimpulan

Itulah 10 negara dengan produksi dan ekspor gula terbesar di dunia saat ini. Beberapa di antaranya seperti Brasil dan Thailand diprediksi akan terus menjadi pemain utama yang mendominasi pasar gula global dalam beberapa tahun ke depan.

Referensi

1. Food and Agriculture Organization (FAO). Diakses dari http://www.fao.org/faostat/en/#data 

2. United States Department of Agriculture (USDA).Diakses dari https://www.fas.usda.gov/

3. Kasikorn Research Center..Diakses dari https://kasikornresearch.com/

4. Marwah, M. 2021. India's Sugar Industry: An Overview. International Sugar Journal 123(1473): 18-26

5. Potter, N. et al. 2010. The Australian Sugar Industry. ABARE–BRS report. Diakses dari https://www.agriculture.gov.au/

6. Schmitz, A. et al. 2005. The World Sugar Market. CRC Press.

Baca Juga

Posting Komentar

Harap berkomentar tidak mengganggu ya