... 10 Negara Maju di Bidang Maritim yang Berperan Penting dalam Perekonomian Global - Kalila Info

Search Suggest

10 Negara Maju di Bidang Maritim yang Berperan Penting dalam Perekonomian Global

10 Negara Maju di Bidang Maritim yang Berperan Penting dalam Perekonomian Global. Negara-negara maritim seperti Amerika Serikat, Jepang, Norwegia,
10 Negara Maju di Bidang Maritim yang Berperan Penting dalam Perekonomian Global

Kalilainfo.com - Negara-negara maju di bidang maritim memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian global. Mereka memiliki sumber daya alam yang melimpah, infrastruktur yang canggih, serta keahlian dalam mengelola sumber daya laut. 

Berikut ini adalah 10 negara maju di bidang maritim yang patut diperhatikan peranannya:

1. Amerika Serikat

pelabuhan kapal di amerika sedang bongkar muat
Gambar Sebagai Ilustrasi

Amerika Serikat adalah salah satu negara maritim terdepan di dunia. Mereka memiliki armada kapal dan infrastruktur pelabuhan yang sangat maju. 

Amerika Serikat memiliki lebih dari 300 pelabuhan dan 4.000 terminal pelabuhan. Didukung dengan 40.000 mil (64.000 km) saluran air, pelabuhan AS melayani lebih dari 2 miliar ton kargo per tahun.

AS memiliki armada kapal dagang terbesar di dunia dengan lebih dari 23.000 kapal berbendera AS. Total bobot mati kapal (DWT) armada AS mencapai lebih dari 169 juta DWT.

Pelabuhan Long Beach dan Los Angeles di California adalah 2 pelabuhan tersibuk di Amerika Utara. Keduanya menangani lebih dari 14 juta kargo TEUs (twenty-foot equivalent units) per tahun.

Pelabuhan lain seperti New York/New Jersey, Savannah, dan Houston juga termasuk dalam 10 besar pelabuhan container di dunia. Setiap pelabuhan dilengkapi fasilitas canggih seperti terminal peti kemas dan pemandu lalu lintas kapal.

Badan Administrasi Kelautan dan Atmosfir Nasional (NOAA) melakukan penelitian dan pengembangan teknologi kelautan termaju seperti pemetaan laut, prakiraan cuaca, dan deteksi tsunami.

Instalasi seperti Carderock Division dan Haystac Research Facility juga melakukan riset maritim lanjutan untuk Angkatan Laut AS. Riset yang dilakukan antara lain dalam bidang hidrodinamika kapal, sistem propulsi kapal, dan material maju. 

Dengan skala ekonomi maritim terbesar di dunia, Amerika Serikat menjadi kekuatan utama dalam perdagangan dan transportasi laut global.

2. Jepang  

industri perkapalan di jepang
Gambar Sebagai Ilustrasi

Jepang telah lama dikenal sebagai negara kepulauan yang mengandalkan kelautan untuk perdagangan dan transportasinya. 

Jepang merupakan produsen kapal terbesar kedua di dunia setelah Cina. Industri perkapalan Jepang menyumbang sekitar 18% produksi kapal dunia, dengan nilai pasar mencapai 14 miliar dolar AS per tahun.

Sebanyak 35% diekspor ke berbagai negara. Jenis kapal yang diproduksi antara lain kapal tanker, kapal kontainer, kapal penumpang, dan kapal offshore.

 Perusahaan perkapalan raksasa seperti Mitsui OSK Lines, Nippon Yusen Kabushiki Kaisha, dan Kawasaki Kisen Kaisha berbasis di Jepang.

Jepang merupakan negara perikanan tangkas teratas di dunia. Pada 2021, total tangkapan ikan Jepang mencapai 3,8 juta ton dengan nilai 5,7 miliar dolar AS.

Armada penangkapan ikan Jepang terdiri lebih dari 200 ribu kapal, didukung oleh teknologi canggih untuk mendeteksi lokasi ikan. Hasil tangkapan diekspor ke seluruh dunia.

Jepang juga berperan aktif dalam konservasi sumber daya laut seperti Whale Research Institute dan perjanjian penangkapan ikan internasional.

Dengan keunggulan di bidang teknologi dan industri perkapalan, Jepang menjadi kekuatan ekonomi kelautan yang patut diperhitungkan.

3. Norwegia  

Perikanan dan Kelautan Andalan Ekonomi Norwegia
Gambar Sebagai Ilustrasi

Norwegia dikenal sebagai negara pengelola sumber daya laut terbaik di dunia. Beberapa fakta menarik tentang sektor maritim Norwegia yakni :

Sekitar 36.000 kapal terdaftar di Norwegia, menjadikan negara Skandinavia ini sebagai pemilik armada terbesar di Eropa. Total nilai ekspor hasil laut diperkirakan mencapai 8 miliar dolar AS per tahun.

30-40% total ekspor Norwegia per tahun berasal dari sektor kelautan, yang meliputi minyak & gas lepas pantai, perikanan, pertambangan laut, dan industri maritim.

Industri perikanan memberi lapangan pekerjaan bagi 27.000 orang. Pengelolaan dan teknologi canggih memastikan keberlanjutan hasil tangkapan, seperti pemantauan real-time, pendingin kapal, dan kotak ikan berinsulasi.

Norwegia dikenal sebagai pelopor dan pendorong utama untuk standar keselamatan dan lingkungan laut internasional.

Mereka aktif dalam kesepakatan regional seperti OSPAR Convention untuk melindungi ekosistem Atlantik Utara-Timur, serta persetujuan penangkapan ikan di Arktik.

Norwegia menerapkan regulasi ketat pengendalian pencemaran dari kegiatan lepas pantai dan kapal-kapalnya sendiri. Misalnya, pelarangan limbah terproduksi dari Tambang minyak lepas pantai sejak tahun 2003.

Dengan pendekatan berkelanjutan dalam mengelola sumber daya laut, Norwegia menjadi teladan dunia dalam pembangunan ekonomi kelautan yang harmonis dengan alam.

4. Singapura  

Pelabuhan Singapura Pusat Transportasi dan Logistik
Gambar Sebagai Ilustrasi

Singapura telah bertransformasi dari pelabuhan kecil di 1820-an menjadi pusat pelayaran dan finansial maritim dunia. 

Singapura adalah pelabuhan container tersibuk kedua di dunia, hanya setelah Shanghai. Tercatat ada 37,2 juta TEUs peti kemas yang ditangani pada 2021, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Dengan lokasinya yang strategis di Selat Malaka dan fasilitas kelas dunia 24/7, Singapura menjadi pusat penghubung utama kargo laut Asia dan dunia. Lebih dari 1.000 kapal peti kemas singgah di sini setiap bulan.

Dilengkapi oleh Changi International Airport, jalan tol, kereta api, dan gudang berpendingin, Singapura adalah pusat logistik multi-moda terintegrasi bagi barang-barang dari seluruh dunia. 

Singapura adalah pusat pembiayaan perkapalan nomor 1 di dunia. Valuasi total pinjaman maritim di Singapura mencapai $470 miliar pada 2021.

Bank dan perusahaan asuransi maritim global seperti Lloyds Register dan Norwegian Hull Club memiliki kantor regional di Singapura.

Negara tetangga seperti Indonesia dan Malaysia banyak menggunakan layanan keuangan maritim Singapura untuk kapal-kapal mereka.

Singapura terus memperkuat posisinya sebagai hub kelautan internasional, baik untuk logistik maupun keuangan industri maritim dunia.

5. Belanda

Galangan Kapal Produktif di Belanda

Sebagai negara dengan garis pantai sepanjang 451 km yang sebagian wilayahnya berada di bawah permukaan laut, Belanda memiliki sejarah panjang dalam kemampuan pengelolaan air dan kelautan. 

Belanda memiliki sekitar 150 galangan kapal, menyumbang 6% produksi kapal Eropa, dari kapal niaga, kapal penumpang, offshore hingga kapal militer. 

Pengrajin galangan kapal Belanda dikenal akan inovasi dan kualitasnya. Produk unggulan seperti kapal penumpang pesiar Rhine Princess, accommodation jack-up rigs untuk lepas pantai.

Kluster maritime di Friesland, Holland Selatan dan Utara memungkinkan transfer pengetahuan dan inovasi antar galangan kapal, institusi riset, dan universitas.

Perusahaan Belanda seperti Alewijnse Marine Systems dan Rubber Design adalah pemasok produk dan layanan kelas dunia untuk sistem kapal, deck equipment hingga mesin diesel kapal.  

Lembaga riset maritim seperti MARIN dan Deltares memiliki reputasi tinggi, mengembangkan teknologi terapan untuk industri maritim seperti hydrodinamika kapal hingga model oseanografi. 

Perusahaan rintisan juga bertumbuh seperti RanMarine Technology, mengembangkan kapal USV (unmanned surface vehicles) canggih untuk survei dan penelitian lautan.

Melalui riset dan inovasi yang kuat, Belanda terus memajukan pengetahuan dan teknologi di sektor maritim.

6. Korea Selatan  

Industri Kapal Kontainer di Korea

Republik Korea atau Korea Selatan telah berkembang menjadi kekuatan maritim Asia khususnya dalam bidang industri perkapalan dan perikanan. 

Korea Selatan adalah produsen kapal terbesar dunia, menyumbang 50 juta ton kapal atau 44% produksi kapal dunia pada 2021.

Perusahaan seperti Samsung Heavy Industries, Hyundai Heavy Industries dan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering termasuk 10 besar pembangun kapal dunia. Mereka memimpin inovasi kapal kontainer raksasa hingga platform lepas pantai.  

Negara dengan garis pantai sepanjang 2.413 km ini, juga menjadi pangkalan armada perikanan modern senilai 2 miliar dolar AS.  

Pemerintah Korea Selatan secara aktif mendorong sektor perkapalan dan perikanan melalui dana penelitian, insentif pajak dan devisa mata uang asing.

Badan Penelitian Kelautan dan Perikanan juga melakukan riset terapan penangkapan dan budidaya ikan dengan teknologi mutakhir seperti kapal riset berequipment canggih dan akuakultur dengan teknik bioflok.

Korea Selatan diprediksi akan terus menguasai industri perkapalan dunia berkat dukungan pemerintah dan inovasi perusahaan lokalnya. 

7. Kanada  

kanada eksportir produk perikanan

Kanada adalah negara maritim dengan garis pantai terpanjang di dunia sekitar 243.000 kilometer dengan klaim perairan terluas kedua setelah Prancis. 

Kanada adalah salah satu eksportir produk perikanan dan kelautan terbesar dunia dengan nilai 5,7 miliar dolar AS pada 2021.  

British Columbia dan Nova Scotia adalah penghasil utama makanan laut seperti lobster, salmon, cod, hingga kepiting. Dikelola dengan berkelanjutan dan standar mutu tinggi.

Teknologi canggih seperti akuakultur, kapal pendingin dan pengolahan ikan membuat industri perikanan Kanada efisien dan ramah lingkungan.

Cadangan minyak lepas pantai di lepas Nova Scotia dan Newfoundland diperkirakan mencapai 15,5 miliar barel, menjadikan Kanada pemilik cadangan minyak ketiga terbesar di dunia.

Kanada juga kaya potensi panas bumi laut, tenaga angin lepas pantai, gelombang laut, arus laut dan energi pasang surut untuk dimanfaatkan di masa depan. Pemerintah federal dan provinsi mendorong penelitian dan pembangunannya. 

Contoh proyek tenaga laut antara lain PLTG listrik tenaga pasang surut di Teluk Fundy dan turbin angin lepas pantai di Nova Scotia.

Sumber daya maritim melimpah menjadi fondasi bagi perekonomian Kanada saat ini dan masa depan. Negara ini diprediksi akan terus memainkan peran vital dalam industri kelautan global.

8. Australia

industri perikanan di australia

Australia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang dikelilingi oleh Samudra Pasifik dan Hindia memiliki wilayah laut sekitar 10 juta kilometer persegi. 

Australia memiliki 200 pelabuhan perikanan di sepanjang pantainya dengan 16.000 armada penangkap ikan komersial dan 215 kapal patroli penjagaan laut.

Industri perikanan dan akuakulturnya bernilai 4 miliar dolar Australia per tahun, didominasi oleh kerang-kerangan, tuna, udang, tiram dan lobster. Dikelola dengan batasan tangkapan dan standar kelestarian ketat.  

Teknologi seperti kapal penangkap ikan moderen, echolocation canggih dan akuakultur ramah lingkungan terus dikembangkan, seperti yang dikerjakan oleh CSIRO (lembaga riset Australia).

Cadangan gas alam Australia di perairan Carnarvon, Browse, Bonaparte dan Gippsland diperkirakan hingga 253 triliun kaki kubik, menyediakan suplai energi bagi industri domestik dan ekspor.

Potensi energi terbarukan seperti gelombang laut, angin lepas pantai, dan panas bumi laut juga melimpah di perairan Australia. Pemerintah mendorong penelitian dan investasi untuk pemanfaatannya. 

Tambang bawah laut yang sudah beroperasi menghasilkan emas, perak, seng, timah dan mineral lain senilai 2,8 miliar dolar Australia per tahun. Dilakukan dengan standar lingkungan yang ketat.

Pelabuhan utama seperti Sydney, Melbourne, Fremantle, dan Darwin merupakan pintu gerbang utama ekspor dan impor Australia. Dilengkapi fasilitas canggih, terminal peti kemas dan keamanan kelas dunia.

Lembaga penelitian Australia seperti Defence Science and Technology (DST) dan Australian Institute of Marine Science (AIMS) terus melakukan riset inovatif dalam bidang kelautan seperti unmanned systems, akustik bawah air dan restorasi terumbu karang.

Wilayah perairan luas dengan kekayaan alam melimpah menjadi modal bagi Australia untuk terus berperan aktif dalam perekonomian maritim global.

9. Jerman  

Industri Kapal di Jerman

Sebagai salah satu ekonomi terbesar Eropa, Jerman juga dikenal memiliki kemampuan dan teknologi maritim kelas dunia.

Jerman adalah produsen kapal terbesar ketiga di Eropa setelah Italia dan Norwegia, menyumbang sekitar 11% pangsa pasar dunia.

Perusahaan seperti Meyer Werft, Flensburger Schiffbau-Gesellschaft (FSG) dan Lrssen Werft dikenal sebagai pembuat kapal pesiar mewah, kapal militer, kapal penumpang cepat dan yacht premium.

Perusahaan Jerman seperti MTU Friedrichshafen (bagian Rolls-Royce) adalah produsen mesin kapal diesel dan gas turbin terkemuka dunia.

MAN Energy Solutions juga pemasok global peralatan seperti propulsi kapal, turbocharger dan sistem manajemen kapal.

Riset inovatif bidang teknik laut dan oseanografi terus dilakukan di lembaga riset Kelautan Helmholtz, AWI Bremerhaven dan universitas teknik di Hamburg, Bremen dan Kiel.

Terbukti sebagai kekuatan maritim di daratan maupun teknologi, Jerman akan terus berkontribusi dalam kemajuan sektor kelautan.

10. China

industri maritim di china

Dalam dua dekade terakhir, China telah menjadi kekuatan maritim yang mendominasi sejumlah industri perkapalan dan pertambangan.

China adalah produsen kapal terbesar dunia, menyumbang 44% pangsa pasar dengan nilai pemesanan mencapai 44 miliar dolar AS per tahun.

Perusahaan raksasa China COSCO Shipping Corporation dan China Merchants Group adalah pemilik armada kapal pengangkut terbesar 3 dan 4 di dunia.

China juga memimpin pembangunan kapal penumpang pesiar terbesar di dunia seperti Wonder of the Seas (Royal Caribbean) dan Spirit of Adventure (Saga Cruises).

China terus memperluas operasi penambangan bahan mentah di laut dalam seperti mengekstraksi gas metana di Laut China Selatan dan pertambangan mineral di kedalaman 4.400m di Samudera Pasifik.

China juga tengah mengembangkan pembangkit listrik tenaga arus laut dengan turbin kincir raksasa di Selat Changshan, terbesar di dunia saat beroperasi.

Aplikasi teknologi canggih seperti kapal penambang dan pengebor laut dalam tanpa awak juga dikembangkan perusahaan China untuk ekspansi ke laut lepas.

Dengan dominasi di sektor perkapalan dan inovasi teknologi kelautan terbaru, China akan terus menjadi kekuatan utama maritim global pada abad 21 ini.

Kesimpulan

Sepuluh negara di atas menjadi contoh bagaimana sektor maritim yang berkembang pesat dapat menjadi penggerak utama bagi perekonomian global.

Melalui pemanfaatan sumber daya, armada dan infrastruktur kelautan yang dimiliki, negara maritim maju tersebut berperan vital dalam perdagangan, transportasi dan aktivitas laut lain di seluruh dunia. 

Inovasi berkelanjutan dan teknologi mutakhir juga didorong pemerintah dan korporasi di negara-negara tersebut untuk memastikan industri maritim yang terus tumbuh seiring perkembangan zaman.

Dengan keunggulan masing-masing di berbagai bidang kelautan, kesepuluh negara maritim pemimpin dunia di atas patut menjadi teladan bagi yang lain. Mereka membuktikan, dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya laut yang bijaksana, sebuah negara dan peradaban dapat berkembang maju.

Baca Juga

Posting Komentar

Harap berkomentar tidak mengganggu ya