... 10 Daftar Negara Bekas Jajahan Belanda - Kalila Info

Search Suggest

10 Daftar Negara Bekas Jajahan Belanda

10 negara di Asia, Afrika, Amerika yang pernah menjadi jajahan koloni Belanda antara abad ke-17 hingga 20. Termasuk Indonesia, Sri Lanka, Afrika Selat
10 Daftar Negara Bekas Jajahan Belanda

Kalilainfo.com - Belanda adalah salah satu negara Eropa yang memiliki sejarah panjang dalam menjajah berbagai wilayah di seluruh dunia. Sebagai negara kolonial, Belanda pernah menjajah banyak wilayah di berbagai benua, termasuk di Asia, Afrika, dan Amerika. 

Meskipun saat ini wilayah-wilayah tersebut telah merdeka dan menjadi negara-negara berdaulat, jejak-jejak sejarah Belanda masih terasa kuat di berbagai aspek kehidupan di negara-negara tersebut.

Berikut adalah daftar negara bekas jajahan Belanda yang kini telah merdeka:

1. Indonesia

Indonesia merupakan bekas jajahan Belanda yang paling penting dan bersejarah. Penjajahan Belanda di Indonesia (Hindia Belanda) dimulai pada abad ke-17 melalui Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) yang memegang monopoli perdagangan rempah-rempah di Nusantara. 

Pada 1800-an, Hindia Belanda sepenuhnya di bawah kendali langsung pemerintah kolonial Belanda. Penjajahan Belanda berakhir pada 1945 setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, meskipun Belanda sempat berupaya mengembalikan kekuasaannya dalam perang kemerdekaan yang berlarut-larut hingga 1949.

Jejak penjajahan Belanda masih sangat terasa di Indonesia hingga kini, terutama dalam bidang administrasi, hukum, pendidikan,dan gaya hidup. Meskipun sudah merdeka 77 tahun lalu, pengaruh budaya Belanda di Indonesia tidak hilang begitu saja. 

 2. Sri Lanka  

Sri Lanka pernah menjadi koloni penting Belanda di Asia Selatan pada abad ke-17 hingga 1796 ketika Belanda menguasai sebagian besar perdagangan kayu manis di pulau tersebut melalui VOC. Pengaruh Belanda di Sri Lanka lebih singkat dibanding di Indonesia.

Setelah berakhirnya penjajahan, tak banyak peninggalan budaya atau administratif Belanda yang tersisa di Sri Lanka. Pengaruh utamanya hanyalah perkembangan agama Kristen yang dibawa oleh para misionaris Belanda pada masa kolonial.

3. Afrika Selatan  

Koloni Belanda di Afrika Selatan dimulai sejak pendirian pos perdagangan VOC di Cape Town pada 1652. Wilayah koloni ini kemudian dikenal sebagai Cape Colony. 

Penjajahan Belanda di Cape Colony berlanjut hingga 1806 ketika wilayah ini direbut oleh Inggris. Walaupun Cape Colony kemudian berada di bawah kekuasaan Inggris, warisan budaya dan pengaruhBelanda masih cukup kuat terutama dalam bidang bahasa (Afrikaans), agama Kristen, dan arsitektur kolonial Belanda.

4. Ghana  

Belanda sempat memiliki pos perdagangan tentara dan budak di Gold Coast (sekarang Ghana) antara 1815 hingga 1872 sebelum wilayah ini berpindah tangan ke Inggris. Masuknya budak-budak yang diimpor Belanda ikut memperkaya keragaman etnis dan budaya di Ghana zaman modern. Selain itu, agama Kristen juga mulai diperkenalkan di masa kekuasaan singkat kolonial Belanda di wilayah tersebut.

5. Suriname

Suriname menjadi koloni penting Belanda di kawasan Amerika sejak 1650. Suriname saat itu menjadi pusat perkebunan tebu dan budak yang memberi keuntungan besar bagi perdagangan Belanda.

Suriname merdeka dari Belanda pada 1975, namun pengaruhnya masih sangat besar dalam budaya, pendidikan, dan bahasanya yang sebagian besar (15%) masih berbahasa Belanda. Sebagian besar keturunan pendatang Jawa pada abad ke-19 juga masih hidup di Suriname.

6. Antillen Belanda

Antillen Belanda terdiri dari 6 pulau di Karibia yang hingga kini masih menjadi bagian dari Belanda. Antillen Belanda sempat menjadi pusat perbudakan pada abad ke-17 hingga abad ke-19 di bawah kekuasaan Belanda.

Peninggalan sejarah kolonial Belanda sangat kental terasa di Antillen Belanda, mulai dari bahasa, sistem hukum, makanan khas, hingga gaya arsitektur bangunan di pulau-pulau tersebut. Industri pariwisata juga menjadi andalan utama perekonomian Kepulauan Antillen Belanda saat ini.

7. Taiwan (Formosa)

Belanda sempat menguasai dan mengembangkan perdagangan di pulau Formosa (sekarang Taiwan) dari 1624 hingga 1662 melalui VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie). Pengaruh Belanda di Taiwan lebih singkat daripada di Indonesia.

Setelah Belanda meninggalkan Formosa, pulau ini kemudian dikuasai oleh Tiongkok hingga menjadi bagian dari Republik Tiongkok pada 1949. Pengaruh masa lalu VOC tidak banyak tersisa di Taiwan modern.

8. Brasil

Sejak 1630 hingga 1654, Belanda berhasil merebut dan menguasai wilayah Brasil utara dari Portugal, termasuk kota Mauritsstad (Recife) dan Olinda. Namun Portugal kembali merebut kendali atas wilayah tersebut pada 1654 setelah Perang Pemulihan.

Penjajahan Belanda di Brasil utara cukup singkat, namun berperan dalam mendorong berkembangnya industri gula di wilayah tersebut. Beberapa bangunan peninggalan kolonial Belanda di Recife dan Olinda masih ada hingga kini sebagai objek wisata sejarah.

9. Guyana

Guyana yang terletak di pesisir utara Amerika Selatan juga pernah menjadi bagian dari koloni Belanda bernama Berbice, Essequibo dan Demerara antara 1881 – 1814. Pengaruh Belanda di Guyana lebih singkat daripada Suriname.

Setelah jatuh ke tangan Inggris, jejak sejarah dan budaya kolonial Belanda di Guyana tidak begitu dominan dibandingkan pengaruh Inggris. Bahasa resmi Guyana juga menggunakan bahasa Inggris, bukan Belanda

10. New York (New Amsterdam)

Sebelum menjadi bagian dari Amerika Serikat, wilayah New York pernah menjadi koloni Belanda bernama New Amsterdam antara 1614-1674. Belanda waktu itu menguasai wilayah di sepanjang Sungai Hudson melalui VOC dan West Indische Compagnie (WIC).

Namun pada 1674, wilayah ini jatuh ke tangan Inggris dan berganti nama menjadi New York, sehingga pengaruh Belanda tidak dominan. Beberapa nama tempat seperti Harlem, Flushing, Brooklyn, dan Wall Street merupakan sisa-sisa warisan masa New Amsterdam dulu.

Daftar Negara Tambahan

Iran 

Tidak ditemukan bukti sejarah bahwa Iran pernah menjadi jajahan langsung Belanda. Namun demikian, pada abad ke-17, kota pelabuhan Iran yaitu Bandar Abbas sempat diduduki oleh tentara Belanda yang bernaung di bawah VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie). 

Tujuan utamanya adalah untuk menguasai jalur perdagangan rempah dari Maluku ke Eropa melalui Teluk Persia. Meskipun singkat (1623-1625), kehadiran militer Belanda di Iran sedikit banyak berpengaruh dalam memperkenalkan senjata api dan taktik infanteri Eropa pada tentara Safavid di Persia kala itu.

Malaysia

Hanya Melaka yang pernah jatuh ke tangan Belanda dalam waktu singkat pada 1641-1643. Itupun Melaka dikuasai Belanda dari tangan Portugis, bukan dari raja Melayu. Jadi secara teknis Malaysia tidak pernah menjadi tanah jajahan Belanda.

Namun demikian, terdapat banyak keturunan Belanda yang menetap di Malaysia sejak zaman kolonial. Mereka membentuk suatu komunitas Baba Nyonya yang kental dengan pengaruh budaya Belanda-Tionghoa, terutama di Semenanjung Melaka dan Pulau Pinang.

Vietnam

Vietnam tidak pernah menjadi jajahan langsung Belanda. Akan tetapi pada abad ke-17, Belanda sempat menduduki kota pelabuhan Hoi An di pesisir Vietnam selama beberapa tahun untuk kepentingan perdagangan rempah-rempah VOC. Pengaruh Belanda di Vietnam sangat minim.

Belgia  

Belgia pernah menjadi bagian integral Kerajaan Belanda setelah Kongres Wina tahun 1815, sebagai hasil kekalahan Napoleon. Meskipun menjadi bagian Belanda, rakyat Belgia enggan menerima dominasi budaya dan politik orang Belanda.

Perlawanan politik dan kultural akhirnya memicu Revolusi Belgia tahun 1830 yang memisahkan Belgia dari Belanda menjadi negara merdeka. Maka secara resmi, periode pendudukan Belanda di Belgia hanya berlangsung 15 tahun (1815-1830).

Pantai Gading (Côte d’Ivoire)

Tidak ada bukti sejarah bahwa Pantai Gading atau Cote d’Ivoire di Afrika Barat pernah menjadi tanah jajahan langsung Kerajaan Belanda. Namun terdapat menara kuno di Kota Bassam yang didirikan oleh armada kapal dagang Belanda pada abad ke-18.

Pengaruh Belanda di Pantai Gading dapat dikatakan sangat minim. Sebagaian besar kawasan tersebut menjadi bagian perdagangan budak dan tanaman keras Perancis dan Inggris mulai abad ke-16 sampai ke-19.

Luxembourg

Luxembourg tidak pernah menjadi koloni jajahan bangsa Belanda. Namun ketika berada di bawah Kerajaan Belanda pasca Konggres Wina 1815, wilayah Limburg (selatan Belanda dan utara Belgia) sempat terbagi menjadi dua provinsi, salah satunya yang kecil adalah Provinsi Lembourg Belanda.

Setelah kemerdekaan Belgia tahun 1830, provinsi kecil Limburg terpecah. Yang di utara menjadi bagian Belgia, sementara selatan tetap pada Belanda, dan status provinsinya terpisah sendiri bernama Lembourg Belanda hingga kini, bukan menjadi negara Luxembourg yang berdaulat.

Kesimpulan

Demikian daftar 10 negara di Asia, Afrika dan Amerika yang pernah menjadi jajahan Belanda beserta sejarah singkat dan pengaruh yang masih tertinggal hingga kini. Suriname dan Antillen Belanda menjadi saksi nyata betapa kuatnya peninggalan penjajahan di bekas wilayah koloni Belanda.

Di Indonesia dan Sri Lanka, pengaruh Belanda lebih banyak dalam bidang administrasi, hukum, gaya hidup dan penyebaran agama Kristen. Sementara singkatnya penjajahan di Tanjung Harapan dan Ghana membuat jejak Belanda tidak begitu signifikan dan bercampur dengan pengaruh Inggris.

Namun demikian sejarah kelam penjajahan tidak boleh terulang. Kini Belanda dan negara bekas jajahannya mulai membangun hubungan diplomatik yang sejajar dan saling menghormati atas dasar pemahaman sejarah masa lalu.

Baca Juga

Posting Komentar

Harap berkomentar tidak mengganggu ya