Kalila Info - Perut kembung merupakan salah satu keluhan paling umum yang dialami oleh ibu hamil. Hal ini disebabkan oleh sejumlah faktor, diantaranya perubahan hormonal, tekanan pada organ pencernaan akibat pembesaran rahim, hingga kebiasaan makan dan gaya hidup.
Gejala umum perut kembung antara lain perasaan begah, perut terasa penuh dan keras, sering kentut, mual, muntah, serta nyeri perut bagian bawah. Kondisi ini tentu dapat membuat ibu hamil merasa tidak nyaman.
Terlebih, rasa begah dan mual yang berlebihan bisa memicu muntah, yang pada akhirnya mengganggu nutrisi ibu dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui cara mengatasinya.
Mengapa Perut Kembung Sering Terjadi saat Hamil?
Ada sejumlah faktor penyebab mengapa perut kembung kerap mengganggu ketika sedang mengandung, antara lain:
1. Perubahan Hormon
Hamil menyebabkan tubuh memproduksi hormon progesterone dalam jumlah tinggi. Progesterone berperan melonggarkan otot organ pencernaan sehingga makanan lebih lama tinggal di lambung dan usus. Akibatnya, gas pun lebih mudah terbentuk.
Selain itu, hormon perkembangan janin juga dapat menganggu sistem pencernaan ibu. Misalnya, hormon hCG yang membuat ibu hamil mudah mual.
2. Pembesaran Rahim
Ukuran rahim yang terus membesar selama kehamilan memicu tekanan pada organ di sekitarnya, termasuk organ pencernaan dan usus besar. Tekanan ini bisa memperlambat waktu pencernaan, yang pada akhirnya menyebabkan perut terasa begah.
3. Makanan dan Gaya Hidup
Perubahan diet dan gaya hidup juga bisa berkontribusi pada perut kembung saat hamil. Makanan yang pedas, berlemak, serta mengandung karbonasi tinggi cenderung meningkatkan produksi gas di dalam perut. Begitu pula kurang jalan-jalan dan sering duduk selama kehamilan yang menghambat pencernaan.
Nah, kini setelah mengerti penyebabnya, berikut rangkuman cara menghilangkan kembung pada masa kehamilan secara alami dan aman.
15 Cara Mengatasi Perut Kembung Saat Hamil Secara Aman
1. Makan Secara Berkala
Usahakan untuk makan sedikit tapi sering (6-8 kali per hari). Alih-alih makan 3 kali dalam porsi besar, bagi makanan menjadi porsi lebih kecil yang dimakan secara teratur. Ini akan membantu mencegah lambung terlalu penuh sekaligus.
Selain itu, pilihlah makanan ringan sehat seperti buah, yogurt, sereal, dan kacang-kacangan. Hindari makanan yang terlalu pedas, berlemak, atau yang dapat menghasilkan gas seperti soda.
2. Konsumsi Makanan Secara Pelan
Beberapa bahan makanan sulit dicerna dan menghasilkan gas dalam jumlah besar. Pilihan terbaik adalah makan makanan sehat bergizi tinggi yang mudah dicerna seperti buah dan sayur, telur, daging tanpa lemak, ikan, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak.
3. Hindari Pola Makan Berlebihan
Meski sedang hamil, Anda tidak boleh makan berlebihan. Usahakan menjaga porsi agar sesuai dengan kebutuhan tubuh dan kesehatan janin.
Jangan sampai kekenyangan berlebih karena hal ini dapat memacu pembentukan gas di dalam sistem pencernaan. Gunakan piring kecil dan sendok makan kecil agar bisa mengontrol porsi dengan mudah.
4. Perbanyak Konsumsi Serat
Makanan yang mengandung serat seperti buah dan sayur segar, biji-bijian, sereal, dan kacang-kacangan sangat direkomendasikan. Selain rendah lemak dan bergizi, bahan makanan ini juga memperlancar BAB sehingga dapat mengurangi kembung.
5. Tambahkan Enzim pada Makanan
Menambahkan enzim seperti papain dan bromalin pada makanan dapat meningkatkan pencernaan sehingga mengurangi gejala kembung. Caranya sangat mudah, cukup taburkan sedikit bubuk enzim saat memasak makanan. Atau konsumsi tablet enzim sesuai dosis yang direkomendasikan.
6. Menjaga Keseimbangan Bakteri Usus
Konsumsi probiotik seperti yogurt, dan makanan fermentasi juga dianjurkan untuk menjaga kesehatan usus. Probiotik ini berfungsi menyeimbangkan jumlah bakteri baik di dalam usus sehingga pencernaan menjadi lebih lancar.
7. Minum Air Putih yang Cukup Setiap Hari
Dehidrasi dapat memperlambat pencernaan dan menyebabkan kotoran menumpuk di usus besar. Karenanya, penting bagi ibu hamil minum minimal 8 gelas air putih per hari. Jika merasa bosan dengan air putih biasa, bisa menyegarkan diri dengan air lemon atau teh herbal.
8. Jaga Postur Tubuh yang Baik Saat Duduk dan Berdiri
Duduk atau berdiri dengan postur tubuh yang salah bisa memicu kembung saat hamil. Ketika duduk, punggung harus tetap tegak 90 derajat dengan kaki menapak datar di lantai. Sedangkan saat berdiri, posisi bahu dan leher tetap tegak, kedua kaki sejajar dengan pinggul.
9. Hindari Aktivitas yang Terlalu Keras atau Membungkuk
Selama hamil, sebaiknya hindari melakukan aktivitas berat dan membungkuk terlalu lama karena dapat meningkatkan tekanan pada perut. Sebagai gantinya, lakukan gerakan ringan stretching atau yoga untuk hamil.
10. Jangan Pakai Pakaian yang Ketat
Celana atau rok dengan waistband yang terlalu ketat sebaiknya dihindari karena bisa menekan area perut dan organ dalam. Sebaiknya kenakan pakaian longgar yang terbuat dari bahan lembut, menyerap keringat, dan nyaman dipakai.
11. Makan Perlahan dan Kunyah Makanan dengan Baik
Duduk sambil makan dalam tempo yang santai akan sangat membantu. Kunyah setiap suapan hingga halus sebelum menelannya agar makanan lebih mudah dicerna. Kebiasaan ini pun akan membantu menghindari tersedak, mual atau kram.
12. Berjemur di Pagi Hari
Berjemur di bawah sinar matahari pagi selama 15-30 menit setiap hari dapat meningkatkan produksi vitamin D tubuh, yang bermanfaat untuk sistem pencernaan. Cari lokasi yang teduh jika suhu udara terlalu panas.
13. Lakukan Senam Hamil 15 Menit Setiap Hari
Senam hamil ringan seperti yoga dan stretching dapat membantu mengondisikan tubuh agar lebih santai dan nyaman. Lakukan setidaknya 15 menit tiap hari, terlebih pada pagi atau sore hari. Jangan memaksakan diri dan berhenti jika merasa nyeri.
14. Hindari Merokok dan Minum Alkohol
Ibu hamil dianjurkan menjauhi rokok dan alkohol. Kedua zat tersebut dapat merusak kesehatan sekaligus memperburuk kembung. Sebagai gantinya, cari pengalih agar dapat berhenti merokok dengan aman.
15. Istirahat yang Cukup
Hamil berisiko kelelahan. Oleh karena itu, sangat penting menjaga pola tidur agar selalu cukup istirahat. Minimal tidur selama 7-8 jam per hari dengan sesekali tidur siang 30 menit untuk mengistirahatkan tubuh. Hal ini juga bermanfaat untuk kesehatan janin.
Posisi Tidur yang Tepat untuk Menghindari Kembung saat Hamil
Memilih posisi tidur yang nyaman selama hamil juga berperan untuk mencegah kembung. Berikut 3 posisi paling direkomendasikan:
1. Tidur miring ke kiri
Tidur miring ke arah kiri merupakan posisi yang paling disarankan oleh para ahli. Posisi ini dapat mengurangi tekanan pada vena cava yang berdampak baik bagi aliran darah ibu dan bayi.
2. Tidur telentang dengan menggunakan bantal tambahan
Jika Anda merasa nyaman tidur telentang, gunakan bantal tambahan untuk menopang punggung dengan posisi kepala dan leher tetap lurus. Ini akan mencegah organ pencernaan tertekan.
3. Posisi setengah duduk dengan bantalan
Anda juga dapat tertidur pada posisi setengah duduk atau posisi Fowler dengan menggunakan bantal tambahan di punggung dan di bawah lutut. Posisi ini juga dapat meringankan kembung.
Cara Mencegah Kembali Perut Kembung saat Hamil
Selain cara mengatasi yang sudah disebutkan, berikut beberapa langkah pencegahan agar perut tidak kembali begah saat sedang hamil.
1. Periksa kadar asam lambung
Periksa kadar asam lambung pada dokter kandungan, apakah berada dalam batas normal atau terlalu rendah/tinggi. Hal ini penting karena keseimbangan asam lambung akan mempengaruhi pH saluran pencernaan.
2. Jangan telat makan
Usahakan makan teratur tepat waktu. Makan terlambat terlalu lama dapat menurunkan asam lambung, menyebabkan begah dan mual. Jika tidak sempat masak, siapkan camilan sehat yang mudah diangkut.
3. Cek intoleransi makanan
Cek pada dokter apakah ada makanan tertentu yang menyebabkan alergi atau intoleransi pada sistem pencernaan. Jika ada, segera hindari atau batasi konsumsinya.
4. Perhatikan obat & suplemen
Obat-obatan dan suplemen tertentu berisiko menyebabkan perut kembung. Bicarakan pada dokter kandungan selalu sebelum mengonsumsi obat atau suplemen tambahan apapun.
Kapan Sebaiknya Mengunjungi Dokter Terkait Kembung saat Hamil?
Secara umum, kembung ringan sampai sedang saat hamil masih dalam batas normal. Tetapi jika gejalanya ekstrem atau berulang, segeralah periksakan ke dokter untuk waspada komplikasi tertentu.
Berikut merupakan tanda-tanda perut kembung saat hamil yang mengindikasikan perlunya periksa dokter:
- Nyeri perut bagian bawah yang sangat (cukup mengganggu aktivitas sehari-hari)
- Demam tinggi yang disertai muntah atau diare
- Nyeri perut disertai keluar darah dari area genital atau anus
- Perut terasa sangat tense dan menonjol
- Muntah berlebihan hingga mengalami dehidrasi berat
- Tinja berwarna hitam atau darah segar (tinja hitam pekat)
- Kembung disertai sesak napas dan jantung berdebar
Jika mengalami gejala di atas, sebaiknya segera mengunjungi dokter atau rumah sakit terdekat. Bisa jadi kembung tersebut merupakan tanda penyakit atau gangguan kehamilan tertentu yang memerlukan penanganan khusus.
Lebih cepat konsultasi, diagnosis dapat lebih akurat dan risiko komplikasi pun lebih rendah. Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis demi kesehatan ibu dan calon bayi.
Frequently Asked Questions (FAQs)
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan terkait cara mengatasi perut kembung saat hamil.
1. Apakah aman minum obat pereda kembung saat hamil?
Secara umum, obat pereda kembung tanpa resep (over the counter/OTC) tidak disarankan oleh dokter apalagi jika digunakan dalam jangka panjang.
Obat seperti charcoal atau simeticone (mylicon) dianggap cukup aman untuk hamil, namun tetap konsultasikan dulu dengan dokter sebelum konsumsi. Lebih disarankan gunakan pengobatan alternatif alami yang lebih aman.
2. Apakah yogurt, ASI, atau kefir berguna untuk mengatasi kembung saat hamil?
Yogurt, ASI (air susu ibu), dan kefir mengandung probiotik yaitu kultur bakteri baik yang memiliki manfaat besar bagi kesehatan saluran pencernaan.
Penelitian menunjukkan bahwa probiotik mampu meredakan gejala kembung, baik pada wanita hamil maupun tidak. Probiotik bekerja dengan menyeimbangkan jumlah bakteri baik dan buruk di dalam usus.
Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dan minuman probiotik tersebut guna mencegah serta mengobati begah pada ibu hamil. Dapat diminum satu gelas sehari.
3. Berapa kali BAB yang normal saat hamil?
Frekuensi BAB yang normal bagi ibu hamil adalah 3 kali per minggu hingga 3 kali per hari. Perubahan hormon dan tekanan uterus umumnya memperlambat pergerakan usus, tetapi setiap orang bisa berbeda.
Namun jika buang air besar (bab) kurang dari 3x seminggu disertai perut kembung atau susah BAB, itu bisa menjadi masalah. Maka, sebaiknya segera terapkan diet tinggi serat dan banyak minum air putih agar lebih lancar buang air besar.
4. Mengapa sering kentut saat hamil?
Kentut berlebihan juga merupakan gejala umum perut kembung saat mengandung. Penyebab utamanya adalah karena makanan lebih lama terperangkap di usus besar dan mengalami fermentasi akibat melambatnya pencernaan.
Proses inilah yang menghasilkan gas dalam jumlah besar yang kemudian dilepaskan dalam bentuk kentut. Sekali lagi, mengonsumsi makanan pencernaan lambat, yogurt probiotik, dan cukup serat dapat membantu mencegah kentut berlebih ini.
5. Apakah aman pijat perut saat hamil?
Pijat lembut di area perut bisa membantu melegakan kembung pada ibu hamil. Pastikan tekanannya ringan, hindari memijat daerah bawah pusar atau dekat rahim, serta berhenti jika terasa nyeri.
Alternatifnya bisa memijat lembut bagian punggung, kaki, tangan, atau kepala saja jika tak nyaman dipijat di bagian perut. Batasi durasi pijatan hingga maksimal 5-10 menit per sesi.
6. Makanan apa yang dapat memperparah kembung saat hamil?
Beberapa jenis makanan dan minuman yang dapat memperburuk kembung selama kehamilan antara lain:
- Makanan berlemak dan gorengan mengandung lemak tinggi yang sulit dicerna
- Makanan pedas merangsang produksi asam lambung berlebih
- Sayuran berdaun seperti kubis, brokoli, dan kembang kol sulit dicerna
- Buah-buahan mentah seperti apel, pir, dan anggur yang mengandung fruktosa tinggi
- Makanan yang mengandung karbonasi seperti soda
- Minuman berkafein seperti kopi dan teh hitam yang bersifat diuretik
- Minuman beralkohol karena dapat merusak lapisan lambung
Jadi, hindari atau batasi konsumsi makanan-makanan tersebut di atas agar kembung tidak semakin parah.
7. Apakah gerakan janin terganggu jika ibu sering kembung?
Apabila kembung yang dialami masih dalam tahap normal dan tidak kronis, maka gerakan janin umumnya tetap baik tanpa gangguan.
Namun kondisi begah yang berlebihan dan terus menerus dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi kehamilan, yang kemudian berdampak buruk bagi perkembangan bayi.
Oleh sebab itu sangatlah penting bagi ibu hamil untuk segera mengatasi masalah kembungnya dengan metode yang telah dibahas pada artikel ini.
8. Apakah tes kehamilan perlu dilakukan jika dialami kembung parah?
Kembung ringan hingga sedang masih lazim terjadi pada masa awal kehamilan. Namun apabila bekah terasa ekstrem disertai gejala tambahan seperti demam dan nyeri hebat, sebaiknya waspadai adanya komplikasi atau infeksi.
Maka dari itu, tes kehamilan dan USG perlu dilakukan untuk memastikan kondisi kandungan sekaligus mendiagnosis penyebab pasti dari kembung parah tersebut. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
9. Bolehkah ibu hamil mengonsumsi obat pencahar atau laxative?
Penggunaan obat pencahar atau laxative umumnya tidak disarankan pada ibu hamil kecuali oleh sepengetahuan dokter. Kandungan bahan kimia dalam obat-obatan ini bisa meresap dan mengganggu perkembangan janin.
Namun jika pencernaan benar-benar terhambat hingga over 3 hari, konsumsi obat perangsang BAB atas rekomendasi dokter mungkin diperbolehkan. Pastikan dalam dosis rendah dan pengawasan ketat lantaran risikonya cukup tinggi bagi ibu hamil.
10. Berapa lama kembung yang masih normal saat hamil?
Secara umum, kembung ringan hingga sedang masih dianggap normal selama masa kehamilan. Namun jika kondisi begah tidak juga membaik dalam 7 hari meski sudah menjalankan penanganan dan rekomendasi dokter, kemungkinan ada masalah kesehatan yang lebih serius.
Maka sebaiknya kembali kontrol untuk melakukan pemeriksaan dan konsultasi lebih lanjut guna mengetahui penyebab pastinya. Jangan ragu meminta rujukan ke spesialis jika diperlukan.
Kesimpulan
Mengalami perut kembung selama hamil merupakan hal yang sangat lumrah. Hormon dan faktor lainnya kerap memicu gangguan pencernaan seperti ini.
Untungnya, ada banyak cara alami mengatasinya mulai dari pengaturan diet, gaya hidup, olahraga, hingga pemilihan posisi tidur yang tepat. Lakukan secara rutin untuk mendapatkan hasil maksimal.
Namun ingat untuk tetap waspada. Segera kunjungi dokter jika kondisinya tidak membaik atau justru semakin memburuk disertai gejala kehamilan abnormal lainnya. Dengan deteksi serta penanganan yang cepat, ibu dan calon bayi tentu lebih aman.
Semoga informasi lengkap dalam artikel ini bisa membantu ibu hamil menjalani masa kehamilan dengan lebih nyaman dan sehat. Selamat menempuh proses mengandung dan melahirkan calon buah hati!